Update Gempa Sulbar: 42 Orang Meninggal, Waspada Gempa Susulan

Akibat Gempa di Sulbar, sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 15 Jan 2021, 22:38 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2021, 22:23 WIB
Proses Pencarian Korban Gempa Mamuju di Reruntuhan
Tim penyelamat mencari korban di antara reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Gempa ini menyebabkan kerusakan parah pada Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulbar, serta RSUD Mamuju. (AP Photo/Azhari Surahman)

Liputan6.com, Mamuju - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan korban jiwa akibat gempa Magnitudo 6,2 diSulawesi Barat bertambah menjadi 42 orang.

"Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene," kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.

Menurut data Pusat Pengendali Operasi BNPB yang dimutakhirkan pada Jumat pukul 20.00 WIB, sejumlah kerusakan yang dilaporkan akibat gempa antara lain Rumah Sakit Mitra Manakarra dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju yang rusak berat, serta sejumlah kerusakan di Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning yang berada di Takandeang, Tapalang Mamuju.

Di Kabupaten Majene, 300 unit rumah yang rusak masih dalam proses pendataan.

Untuk pelayanan kedaruratan pascagempa, terdapat tiga rumah sakit yang aktif di Kabupaten Mamuju, yaitu Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat, dan RSUD Kabupaten Mamuju.

"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih gangguan. Di Kabupaten Majene, perbaikan arus listrik masih dalam proses sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," jelasnya

Raditya mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene,BPBD Kabupaten Mamuju, dan BPBD Kabupaten Polewali Mandar masih melakukan pendataan dan mendirikan tempat pengungsian serta berkoordinasi dengan TNI/Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas, relawan, dan instansi terkait dalam upaya mencari korban terdampak gempa.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Potensi Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geosika (BMKG) memperkirakan gempa susulan masih mungkin terjadi. Karena itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

"Selalu ikuti informasi resmi yang tersedia melalui BMKG dan portal INARisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal," kata Raditya.

Raditya mengatakan Kepala BNPB Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini telah berada di lokasi terdampak bencana di Kabupaten Mamuju untuk meninjau sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Presiden memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, Panglima TNI, dan Kepala Polri beserta jajaran untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada korban yang mengalami luka-luka," tuturnya.

BNPB telah mendistribusikan bantuan untuk penanganan gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, antara lain mengerahkan empat helikopter untuk mendukung penanganan darurat, delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, lima unit lampu menara, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 masker kain, 700 pakmie sagu dan 30 unit generator set 5 KVA.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya