Waspada Hujan Durasi Lama di Selatan Indonesia, Cek Sebaran Wilayahnya

Hujan dengan intensitas sedang hinngga lebat masih berpotensi terjadi di bagian selatan Indonesia menjelang akhir Januari 2021.

oleh Arie Nugraha diperbarui 27 Jan 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 07:30 WIB
ilustrasi hujan.
ilustrasi hujan. (Liputan6)

Liputan6.com, Bandung - Lintas otoritas yang bertanggung jawab terhadap kondisi cuaca, antara lain Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, memperkirakan puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada dasarian ketiga, yaitu tanggal 21-31 Januari 2021.

Menurut peneliti Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA) LAPAN, Erma Yulihastin, periode puncak hujan tersebut dikonfirmasi oleh aktivitas pertumbuhan awan dan hujan di selatan Indonesia, yang diprediksi semakin menguat sejak 27-31 Januari, dengan maksimum hujan terjadi pada 29 Januari.

"Peningkatan hujan di selatan Indonesia ini terjadi secara merata dari Sumatera bagian selatan hingga Pulau Alor dekat Timor Leste," ujar Erma kepada Liputan6.com, Rabu (27/1/2021).

Erma mengatakan, hujan harian yang secara konsisten terjadi dimulai sekitar pukul 12.00 WIB di sebagian besar wilayah tersebut tak hanya mengalami peningkatan secara intensitas namun juga durasi hujan.

Beberapa kawasan disebutkan Erma, bahkan mengalami durasi hujan yang lama atau terjadi secara persisten dari pukul 12.00 WIB hingga malam hari pukul 21.00 WIB. Peningkatan curah hujan siang-malam hari yang merata di selatan Indonesia ini jelas Erma, terjadi karena pembentukan konvergensi skala meso, yang memanjang di atas daratan, dan khusus untuk Pulau Jawa, pusat konvergensi terjadi di bagian tengah.

"Oleh karena itu, hujan deras bahkan ekstrem berpotensi terjadi sebagian besar wilayah Jawa bagian tengah, dengan pola dan arah pergerakan hujan yang terjadi serentak dari selatan menuju utara," kata Erma.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Sebaran Hujan

Berdasarkan prediksi terhadap kawasan yang mengalami konsentrasi hujan, Erma menyebutkan hujan deras mulai terjadi sejak siang hari di sekitar Tasikmalaya hingga Purwokerto, dan akan bergerak secara simultan menuju ke kawasan pesisir utara, yang memanjang dari Cirebon hingga Jepara dan sekitarnya.

Kondisi ini patut diwaspadai karena dapat meningkatkan potensi kejadian ekstrem yang berkaitan dengan hujan ekstrem dan angin kencang, serta bentuk cuaca ekstrem lainnya di kawasan tersebut.

"Untuk wilayah Jawa Timur, daerah konvergensi akan terbentuk di sekitar Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo dan sekitarnya, dan hujan akan mengalami pembentukan awal dari Malang dan sekitarnya serta akan bergerak menuju utara yaitu kawasan pesisir utara yang membentang dari Pasuruan hingga Probolinggo," ungkap Erma.

Sementara untuk wilayah Jawa bagian barat, hujan sore hari akan terjadi secara konsisten setap hari di kawasan Bogor dan sekitarnya, lalu mengalami pergerakan menuju ke utara hingga wilayah Jakarta dan sekitarnya pada sore hingga malam hari.

Hal ini tutur Erma, membuat Jakarta akan mengalami hujan sore hingga malam hari yang berasal dari suplai kelembapan dari selatan. Jakarta juga akan mendapatkan suplai kelembapan dan pergerakan hujan dari arah barat yang berasal dari kawasan Serang, Banten.

"Selain itu, Jakarta juga akan mengalami hujan dini hari hingga pagi hari yang dipengaruhi oleh konveksi dari laut Jawa dan selat Sunda pada 29 Januari," jelas Erma.

Erma mengungkapkan hujan dini hari ini secara konsisten berpotensi berlanjut hingga akhir bulan, seiring dengan penguatan angin utaraan dan angin baratan akibat pertumbuhan dua depresi tropis yang berpotensi menjadi Siklon Tropis di Benua Australia.

Intensitas dan durasi serta penambahan puncak hujan di Jakarta tersebut, terjadi karena di wilayah tersebut terdapat pembentukan konvergensi angin baratan yang berasal dari Samudra Hindia dan angin utaraan atau angin barat lautan ayng berasal dari Laut Jawa atau Selat Sunda.

"Kondisi ini patut diwaspadai, karena selain hujan yang bersifat lokal tersebut, Jakarta juga mengalami potensi ancaman berupa aliran air dari Bogor dan sekitarnya," terang Erma

Untuk itu, otoritas yang bertanggung jawab agar menpersiapkan diri terhadap risiko banjir yang dapat terjadi di ibukota Jakarta menjelang akhir bulan.

Berdasarkan aplikasi sistem peringatan dini atmosfer ekstrem berbasis satelit (SADEWA-LAPAN), diprediksi akan terjadi hujan dan angin ketinggian 1,5 Kilometer pada besok, Kamis, 28 Januari 2021 pukul 15.00 WIB. 

Infografis

Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya