Kisah Jenaka Budayawan Prie GS dalam Ingatan Kolega

Kepergian budayawan Supriyanto atau yang lebih dikenal dengan nama Prie GS akibat serangan jantung, Jumat (12/2) pukul 06.30 WIB menyisakan kesedihan

diperbarui 13 Feb 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 17:00 WIB
mudik2018-prie gs
Prie GS, masyarakat masih butuh simbol untuk membangkitkan imajinasi dan menciptakan ideal-ideal, Mudik salah satunya. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

Semarang - Kepergian budayawan Supriyanto atau yang lebih dikenal dengan nama Prie GS akibat serangan jantung, Jumat (12/2) pukul 06.30 WIB menyisakan kesedihan bagi keluarga besar Suara Merdeka dan Suaramerdeka.com.

Prie GS merupakan pemred pertama Suaramerdeka.com tahun 2000 sampai 2002. Selain itu Prie GS juga pernah memimpin Tabloid Keluarga Cempaka. Beberapa sahabat, rekan kerja Prie GS turut mengenang kebaikan, nasihat dan ilmu yang diberikannya.

Agus Toto Widyatmoko, Pemred Suaramerdeka.com mengungkapkan Prie GS merupakan guru di dunia jurnalistik khususnya Suara Merdeka. Bahkan Ia tidak pelit membagikan pengetahuannya bagi jurnalis muda, dan memberikan motivasi.

“Mas Prie menjadi teladan bagi kami bagaimana mengembangkan jurnalisme jernih. Karya-karyanya, baik tulisan di Suara Merdeka, Cempaka, dan buku-bukunya maupun karikaturnya memberi inspirasi untuk terus berkarya,” tuturnya, dikutip Suaramerdeka.com.

Triyanto Triwikrimo, Wapemred Suara Merdeka mengatakan Indonesia kehilangan salah satu jurnalis, kartunis dan motivator serta penulis handal. "Karir saya yang menjulang dalam bidang sastra dan jurnalistik sangat diwarnai oleh didikan beliau. Dia salah satu guru terindah saya," ungkapnya.

Sementara itu Korlip Suara Merdeka dan Mantan Pemred Taboid Cempaka, Rukardi menganggap Prie GS sebagai guru, orang tua, sekaligus kakak yang rendah hati. Prie GS bisa menjadi teman curhat dalam urusan pekerjaan maupun pribadi. Ia pun tidak hanya memberikan nasihat secara lisan, tapi juga tauladan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Multitalenta

Infrastruktur Membangun Kultur
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama istri, Novelis Habiburachman El Sirazhy, dan budayawan Prie GS. (foto: Liputan6.com/edhie prayitno ige)

"Saat jadi Pemred Cempaka, saya beberapa kali minta pertimbangan mas Prie ketika hendak mengambil keputusan penting. Di luar itu, Mas Prie jadi inspirasi saya dan jurnalis-jurnalis yang lebih muda dalam mengembangkan potensi diri," ujarnya.

Rukardi mengatakan Prie GS adalah sosok yang multitalenta seorang jurnalis, kartunis, motivator, penulis, pendakwah, dan budayawan sekaligus.

"Tidak banyak orang yang mampu mengembangkan potensi dirinya seperti mas Prie GS," katanya.

Bambang Sadono, mantan pemimpin harian umum Suara Merdeka merasa kaget dengan kepergian Prie GS secara mendadak. Ia pun menceritakan terakhir berbincang melalui zoom mewawancarai mengenai almarhum Didi Kempot.

"Dia adalah satu sosok yang saya anggap lengkap, secara finansial, karya dan spiritual," ujarnya.

Bagas Pratomo, mantan redaktur senior Suara Merdeka menuturkan Prie GS merupakan pribadi yang riang. Bahkan ketika menerima kritik sekalipun.

"Aku berulangkali mengatakan Prie gambarmu kuwi kok elek banget, goresannya tipis gak tegas, dia cuma ketawa," ucapnya.

Bagas menambahkan, waktu di Suara Merdeka kantor Kaligawe suka menunggu Prie GS secara fresh mengetik lanjutan kisah bersambung tentang Ipung. "Dia lalu bilang, mengko wae maca nang koran," ujarnya.

Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya