Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM merilis analisa gempa Magnitudo 6,0 di Kabupaten Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, pada pukul 16.30 WIB. Kepala PVMBG Andiani mengatakan, gempa itu berkaitan dengan aktivitas penunjaman di Punggungan Talaud Mayu.
"Berdasarkan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas penunjaman ganda Punggungan Talaud Mayu," ujar Andiani dalam siaran pers, Sabtu (10/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
BMKG menyebutkan, lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada koordinat 3,99°LU dan 124,73°BT dengan magnitudo 6,0 di kedalaman 295 kilometer yang berjarak sekitar 93 kilometer barat laut Kota Tahuna, Ibu Kota Kabupaten Sangihe.
Menurut data BMKG, guncangan gempa bumi di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe diperkirakan pada skala II – III Modified Mercally Intensity (MMI).
Menurut Andiani, jenis mekanisme pada sumber gempa bumi di Sangihe pada umumnya merupakan sesar naik yang berarah relatif utara-selatan. Sedangkan, kondisi geologi daerah terkena gempa bumi, lanjut dia, lokasi pusat gempa terletak dekat dengan daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud.
“Daerah ini pada umumnya tersusun oleh morfologi perbukitan yang tertutupi oleh batuan rombakan gunungapi muda, lembah dan dataran pada daerah pantai,” kata Andiani.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Batuan Rawan Guncangan Gempa Bumi
Sementara, batuan merupakan endapan kuarter yang terdiri dari endapan pantai, endapan sungai dan batuan rombakan gunung api yang sebagian telah mengalami pelapukan.
Endapan kuarter dan batuan rombakan gunung api muda yang telah mengalami pelapukan bersifat lepas, lunak, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.
Selain itu, morfologi perbukitan terjal yang tertutup oleh batuan rombakan gunungapi muda yang telah mengalami pelapukan akan berpotensi terjadi gerakan tanah bila dipicu guncangan gempa bumi kuat di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Hingga saat ini, belum ada informasi korban jiwa dan kerusakan akibat kejadian gempa bumi ini.
"Kejadian gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena energinya tidak cukup kuat untuk mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ucap Andiani.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat, dan tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Advertisement