Abaikan Imbauan, Nelayan di Bolmong Utara Sulut Hilang Diterjang Badai Surigae

Hilangnya nelayan ini kemudian dilaporkan ke Basarnas Manado, Sulut, oleh rekan korban bernama Yudas Kawa, Minggu (18/4/2021).

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 21 Apr 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 02:00 WIB
Tim Basarnas Manado mencari nelayan yang hilang di laut Bolmong Utara, Sulut.
Tim Basarnas Manado mencari nelayan yang hilang di laut Bolmong Utara, Sulut.

Liputan6.com, Manado - Badai Siklon Tropis Surigae yang menghantam beberapa wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir juga melanda Kabupaten Bolmong Utara, Sulut. Sebuah perahu nelayan diterjang badai tersebut yang menyebabkan hilangnya seorang nelayan.

Nelayan itu bernama Yuni Laiya (45), warga Desa Telaga, Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolmong Utara, Sulut. Hilangnya nelayan ini kemudian dilaporkan ke Basarnas Manado, Sulut, oleh rekan korban bernama Yudas Kawa, Minggu (18/4/2021).

Yudas mengungkapkan, ia dan Yuni sama-sama melaut mencari ikan di perairan dekat desa mereka, sejak pagi. Namun, sore sekitar pukul 16.00 Wita, angin kencang bertiup disertai ombak besar menggulung.

“Yuni memberitahukan untuk kembali pulang saja, tapi setelah itu saya tengok ke belakang dia sudah tidak ada di atas perahu,” ujarnya.

Yudas mengatakan, Yuni kemungkinan terjatuh saat ombak besar menghantam perahu dari belakang. Tapi saat ia kembali untuk memberikan pertolongan, Yuni tidak muncul ke permukaan air.

“Saya lalu balik ke darat untuk meminta bantuan,” tutur Yudas.

Menerima laporan ini, Basarnas Manado memerintahkan Koordinator Pos SAR Kotamobagu untuk melakukan pencarian korban secepatnya. Tim SAR Gabungan seperti, Basarnas, TNI, Polisi, BPBD dan masyarakat setempat langsung bergerak ke lokasi yang diperkirakan korban jatuh.

Tim SAR Gabungan lalu dikelompokkan untuk melaksanakan pencarian di laut dengan menggunakan perahu karet, serta darat dengan menyusuri pinggiran pantai menggunakan perahu katinting. Ini dimaksudkan untuk memperlebar lokasi pencarian sehingga diharapkan korban secepatnya ditemukan.

Namun hingga Senin (19/4/2021) dengan durasi pencarian telah lebih dari 12 jam, tapi korban belum juga ditemukan.

Kepala Kantor Basarnas Manado Zuhri Sinaga mengatakan, telah mengerahkan satu tim anggota Pos SAR Kotamobagu untuk berkoordinasi ke pemerintah setempat untuk melaksanakan pencarian korban. “Tentunya dengan tetap menjaga kekompakan tim agar korban cepat ditemukan,” ujarnya.

Sinaga mengatakan, Siklon Tropis Surigae saat ini bisa membuat cuaca cepat berubah-ubah dari panas ke hujan dengan disertai angin kencang secara tiba-tiba. Ia berharap nelayan yang melaut agar mematuhi imbauan pemerintah setempat terkait perkiraan cuaca.

“Dikarenakan saat ini telah terjadi badai Siklon Tropis Surigae yang melanda di wilayah Indonesia Timur, termasuk Bolmong Utara, Sulut. Semua nelayan agar berhati-hati pada saat melaut,” ujar Sinaga.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya