Sejumlah Bangunan Retak-Retak Usai Gempa Bumi M 5,8 Guncang Mentawai

Sejumlah bangunan di Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar, retak-retak usai diguncang gempa bumi Magnitudo 5,8.

oleh Novia Harlina diperbarui 05 Mei 2021, 13:53 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2021, 13:53 WIB
BPBD Mentawai melakukan pemantauan pascagempa di sejumlah bangunan di Tuapeijat. (Liputan6.com/ BPBD Mentawai)
BPBD Mentawai melakukan pemantauan pascagempa di sejumlah bangunan di Tuapeijat. (Liputan6.com/ BPBD Mentawai)

Liputan6.com, Mentawai - Sejumlah bangunan di Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengalami retak-retak pascagempa Magnitudo 5,8 yang mengguncang daerah itu, pada Rabu (5/5/2021) pukul 08.24 WIB.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan, bangunan yang retak salah satunya adalah ruang IGD RSUD Mentawai.

"Iya ruang IG RSUD retak dan kami sarankan untuk tidak digunakan," katanya, Rabu (5/5/2021).

Kemudian Puskesmas Bosua juga mengalami retak, namun masih aman untuk digunakan. Novriadi menyebut pihaknya sudah melakukan pemantauan sejumlah bangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Untuk bangunan bertingkat, rumah ibadah dan hotel di seputaran Tuapejat kondisi aman," jelasnya.

Akan tetapi, lanjutnya terdapat gangguan beberapa trafo PLN di sekitar Tuapejat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisanya mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik," katanya.

Ia menyebut guncangan gempa dirasakan di daerah Mentawai, Painan, Padang, Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Gempa bumi juga tidak berpotensi tsunami.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya