Stok Minim, Harga LPG Subsidi 3 Kilogram di Nunukan Capai Rp55 Ribu

Masyarakat Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluhkan minimnya pasokan gas subsidi ukuran 3 kilogram. Persoalan ini berlangsung bertahun-tahun dialami warga perbatasan.

oleh Abelda RN diperbarui 20 Mei 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 09:00 WIB
Proses jual beli gas subsidi di Nunukan Kaltara
Proses jual beli gas subsidi di agen dan pangkalan di Nunukan Kaltara

Liputan6.com, Tarakan - Masyarakat Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluhkan minimnya pasokan gas subsidi ukuran 3 kilogram. Persoalan ini berlangsung bertahun-tahun dialami warga perbatasan diduga akibat distribusi tidak tepat sasaran serta ulah oknum pangkalan nakal.

"Sudah hampir sepekan, sejak H-1 Idul Fitri keberadaan LPG 3 kilogram susah didapat sampai sekarang. Tapi permasalahan ini sebenarnya masalah klasik, kan tiap tahun memang susah didapat," kata warga Nunukan, Nurbaya, Rabu (19/5/2021).

Nurbaya mengatakan, kelangkaan gas subsidi kerap terjadi di Nunukan. Persoalan yang sama kembali terulang, warga Nunukan kembali direpotkan dengan sulitnya memperoleh gas subsidi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Gas Rp55 Ribu per Tabung

Nampak tumpukan gas LPG 3 kg di salah satu pangkalan gas di Garut, Jawa Barat. Pertamina memastikan pasokan gas bersubsidi cukup tersedia selama ramadan berlangsung tahun ini.
Nampak tumpukan gas LPG 3 kg di salah satu pangkalan gas di Garut, Jawa Barat. Pertamina memastikan pasokan gas bersubsidi cukup tersedia selama ramadan berlangsung tahun ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Nurbaya mengatakan, sejumlah pangkalan masih berjualan gas subsidi ukuran 3 kilogram dengan harga di atas pasaran. Sesuai ketentuan harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan Pertamina dan pemerintah daerah sebesar Rp16.500 per tabung tapi menjadi Rp55 ribu per tabung.

"Kalau HET kan berkisar Rp16.500, tapi sekarang yang dijual di pengecer malah sampai Rp50 ribu hingga Rp55 ribu per tabung. Itu pun masih susah mendapatkanya," ungkapnya.

Akibat sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram ini, Nurbaya menjelaskan, banyak warga yang kesulitan memasak. Terlebih lagi, pada saat H- 1 lebaran kemarin LPG sangat sukar didapatkan.

"Kita kesulitan memasak, ini saja LPG 3 kilogram masih susah didapat, apalagi waktu dekat lebaran kemarin di mana kita sedang sibuk mempersiapkan hidangan untuk lebaran," jelasnya.

"Terpaksa, untuk tetap bisa memasak sementara waktu kita menggunakan minyak tanah, yang harganya jauh lebih mahal dari LPG 3 kilogram," tambah Nurbaya.


Ada Permainan Oknum?

Polisi Gerebek Tempat Pengoplos Gas Bersubsidi di Jakarta Barat
Polisi saat mengamankan barang bukti gas subsidi di Meruya Utara, Jakarta Barat, Selasa (6/4/2021). Mabes Polisi mengamankan tempat pengoplosan gas subsidi LPG 3 kg menjadi gas 12 kg. (merdeka.com/Imam Buhori)

Seorang warga Nunukan lainnya, Sucy Andirani menambahkan, dengan sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram, warga sekarang ini sangat kewalahan untuk beraktivitas di dapur, khususnya memasak.

"Sudah hampir sepekan ini kami kesulitan mendapat LPG 3 kilogram, jadinya kami kesulitan untuk memasak apalagi pas lebaran kemarin," bebernya.

Sucy menduga, langkanya LPG 3 kilogram di Nunukan ini dikarenakan adanya permainan nakal dari para pengecer. Pasalnya, saat LPG 3 kilogram dijual di agen dan pangkalan banyak pengecer yang ikut antre membeli.

"Kemungkinan, dari pengecer ini menimbun lagi setelah beli dari agen dan pangkalan, begitu habis baru pengecer kasih keluar stoknya," tegas Sucy.

Kalau pun di pengecer menjual, Sucy memastikan, harga yang dijual sudah jauh berbeda dari HET yang dipasarkan oleh agen dan pangkalan, yakni berkisar Rp50 ribu sampai 55 ribu.

"Kalau HET pangkalan cuma Rp16.500, di agen dijual sekitar Rp20 ribu tapi begitu dijual oleh pengecer nakal yang menimbun LPG 3 kilogram harganya jadi Rp50 ribuan," sebut Sucy.


Pemkab Nunukan akan melakukan pengawasan di pangkalan dan agen

Polisi Gerebek Tempat Pengoplos Gas Bersubsidi di Jakarta Barat
Polisi saat mengamankan barang bukti gas subsidi di Meruya Utara, Jakarta Barat, Selasa (6/4/2021). Polisi juga mengamankan dua tersangka yakni DF dan T menjual hasil gas oplosan berisi 12 Kg seharga Rp140 ribu. (merdeka.com/Imam Buhori)

Terpisah, menanggapi permasalahan masyarakat Nunukan yang kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram, Sekertaris Daerah (Sekda) Nunukan, Serfianus menegaskan, dari Pemda Nunukan akan segera melakukan pengawasan secara ketat baik di pangkalan dan agen.

"Jangan sampai ada mempermainkan hak masyarakat yang prioritas, jadi Pemda akan awasai pangkalan dan agen LPG di Nunukan secara ketat," tegas Serfianus.

Serfianus menuturkan, sulitnya mendapatkan LPG 3 kilogram ini sebenarnya sudah menjadi masalah klasik. Oleh karenanya, Pemda Nunukan akan serius menangani permasalahan ini.

Apalagi, penyalauran dan harga LPG 3 kilogram ini sudah diatur oleh Perpres Nomor 104 tahun 2007 dan Permen ESDM Nomor 21 tahun 2007, di mana LPG 3 kilogram hanya diperuntukan bagi rumah tangga dan UMKM.

"Sekarang kita berbicara soal hak masyarakat menengah ke bawah, jadi jangan mampu tapi bilang miskin, dari pangkalan dan agen juga harus jujur dalam distribusi LPG 3 kilogram," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya