Dibangun 30 Tahun Lalu, Jembatan di Palembang Akan Ditutup Hingga Akhir Tahun

BBPJN Sumsel akan memperbaiki Jembatan Keramasan lama di Kota Palembang Sumsel, yang sudah berusia lebih dari 30 tahun.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Mei 2021, 21:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 21:30 WIB
Dibangun 30 Tahun Lalu, Jembatan di Palembang Akan Ditutup Hingga Akhir Tahun
BBPJN Sumsel menjelaskan proyek-proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang dilakukan, salah satunya perbaikan Jembatan Keramasan lama di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, melakukan pelaksanaan perencanaan, pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan.

Serta menerapkan manajemen mutu dan pengendali mutu pelaksanaan pekerjaan, penyediaan dan pengujian bahan dan peralatan keselamatan. Dan juga laik fungsi jalan dan jembatan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Salah satu pelaksanaan preservasi jembatan yang dilakukan BBPJN Sumsel, yaitu memperbaiki Jembatan Keramasan lama di Jalan Singadekane, Kecamatan Kertapati Palembang Sumsel.

Jembatan tersebut sudah dibangun sejak tahun 1990-an. Artinya saat ini, infrastruktur itu sudah berusia lebih dari 30 tahun lamanya.

Kepala BBPJN Sumsel Kiagus Syaiful Anwar mengatakan, perbaikan Jembatan Keramasan lama melihat usianya yang sudah tua dan untuk meningkatkan infrastrukturnya.

“Umur jembatan sudah lebih dari 30 tahun, sehingga sudah pantas diperbaiki. Perbaikan jembatan ini, bukan karena kondisinya sudah buruk. Tapi ini merupakan langkah preventif, untuk mencegah ada sesuatu yang terjadi. Jadi, jangan rusak dulu baru diperbaiki,” katanya, saat menggelar Konferensi Pers di kantor BBPJN Sumsel, Kamis (27/5/2021).

Dalam upaya preservasi Jembatan Keramasan lama di Palembang, akan dilakukan penutupan yang dimulai dari tanggal 1 Juni 2021 hingga 31 Desember 2021. Para pengendara bisa melintas di Jembatan Keramasan baru atau contra flow, yang bersebelahan dengan Jembatan Keramasan lama.

BBPJN Sumsel juga akan melakukan rekonstruksi jalan akses di Terminal Alang-Alang Lebar (AAL) Palembang, sehingga arus jalur akan ditutup sebagian. Perbaikan kondisi jalan tersebut, akan dimulai dari tanggal 14 Juni 2021 hingga akhir tahun 2021.

Di dalam Kota Palembang sendiri, akan dilaksanakan kegiatan rehabilitasi dua jembatan di dalam kota. Yaitu Jembatan Ogan 3 di lingkar selatan dan Jembatan Sakanak, di Jalan Demang Lebar Daun Palembang.

“Jembatan Sekanak tidak diperlukan penutupan jalan, karena tidak mengganti lantai jembatan. Untuk Jembatan Ogan 3 Palembang, diperlukan penutupan selama 3 bulan, untuk penggantian lantai jembatan,” ungkapnya.

Dia menuturkan, kondisi Jembatan Ogan 3 memang sudah layak ditangani secara rehabilitasi. Per tanggal 8 Juni 2021 nantinya, akan ada pengalihan rute lalu lintas di lokasi tersebut.

“Bagi warga dari Jejawi OKI atau Jalan Talang Putri Banyuasin yang ingin ke Gerbang Tol Keramasan arah Tol Palindra, harus melewati Jalan Gubernur H Bastari – Wahid Hasyim – Ki Merogan dan lainnya. Begitu juga arus sebaliknya,” ucapnya di Palembang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Pembangunan Fly Over

Dibangun 30 Tahun Lalu, Jembatan di Palembang Akan Ditutup Hingga Akhir Tahun
Jembatan Keramasan lama di di Jalan Singadekane, Kecamatan Kertapati Palembang Sumsel yang akan ditutup hingga akhir tahun 2021 (Liputan6.com / Nefri Inge)

Selain memperbaiki jembatan di Kota Palembang Sumsel, BBJN Sumsel juga akan membangun Fly Over Patih Galung, yang berlokasi di batas Kota Prabumulih-S.P Belimbing Prabumulih.

Kiagus Syaiful Anwar mengungkapkan, pada hari Senin (24/5/2021) kemarin, sudah dilaksanakan penandatanganan Kontrak Pembangunan Fly Over Patih Galung, dengan nilai kontrak pembangunan Fly Over Patih Galung sendiri sekitar Rp80 miliar.

Pembangunan Fly Over Patih Galung, merupakan kegiatan pendukung konektivitas nasional. Yang juga meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa, demi meningkatkan kinerja sistem logistik nasional di Sumsel.

"Ini merupakan upaya pemerintah, untuk menambah kapasitas jalan yang dapat mengurai kemacetan dan waktu tempuh," katanya.

Dengan penambahan infrastruktur tersebut, ditaksir bisa mengurangi biaya operasi kendaraan dan mengurangi dampak perlintasan yang tidak sebidang dengan jalur kereta api.

Fly Over Patih Galung akan dibangun sepanjang struktur 382,35 meter, 77,638 meter panjang oprit arah Prabumulih dan 74,698 meter panjang oprit arah Kabupaten Muara Enim.

Pagu Dipa Proyek

Dibangun 30 Tahun Lalu, Jembatan di Palembang Akan Ditutup Hingga Akhir Tahun
Kepala BBPJN Sumsel Kiagus Syaiful Anwar menjelaskan proyek-proyek pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sumsel, salah satunya jembatan dan jalan di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

"BBPJN Sumsel berkomitmen dan fokus dalam pembangunan infrastruktur jalan nasional, yang berada di Sumsel," ujarnya.

Diungkapkannya, wilayah kerja BBPJN Sumsel, meliputi ruas jalan nasional sepanjang 1.600 Km dan jembatan sebanyak 481 buah. Di mana, pelaksanaan kegiatan tahun 2021, didanai oleh APBD.

Pagu DIPA proyek tersebut sebesar Rp1,59 triliun, dengan total paket kontraktual tahun anggaran 2021, di lingkungan BBJN Sumsel sebanyak 64 paket.

BBPJN Sumsel pun memiliki program proyek KPBU Preservasi Jalintim Sumsel, yang telah financial close pada tanggal 22 Februari 2021 di Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurutnya, preservasi Jalintim Sumsel merupakan proyek KPBU pertama di sektor jalan non-tol di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk kerjasama proyek KPBU Jalintim Sumsel, yang merupakan Design Build Finance Operatr Maintain Transfer (DBOFMT). Dengan pengembalian investasi, melalui skema Availability Payment (AP).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya