Liputan6.com, Lombok - Bandar Udara Interasional Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat siap menyambut perhelatan Superbike 2021 dan MotoGP 2022 di Indonesia. Bahkan, pengembangan bandara yang masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan beroperasi sepenuhnya sebelum perlehatan MotoGP dilaksanakan.
"Kami akan kawal timeline dan target penyelesaiannya," ungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat meninjau proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid, Senin (7/6).
Baca Juga
Moeldoko menyampaikan, peninjauan proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok bukan kali ini saja. Kantor Staf Presiden (KSP) telah melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin serta verifikasi lapangan pada Oktober 2020.
Advertisement
Langkah ini pun bukan tanpa sebab. Pasalnya, selain merupakan PSN sesuai dengan Perpres Nomor 109 tahun 2020, proyek tersebut juga membawa nama baik negara. "Untuk nama baik negara. Karena bandara ini merupakan pintu gerbang utama Indonesia dalam menyambut kedatangan wisatawan mancanegara," tegas Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, KSP telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura I dan Kementerian PUPR terkait jalan bypass Bandara Internasional Lombok–Mandalika mengenai lahan di kawasan bandara.
Hadir mendampingi Moeldoko, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta menambahkan, pengembangan Bandara Internasional Lombok tidak hanya bermanfaat untuk mendukung penyelenggaraan Superbike dan MotoGP.
"Tetapi juga untuk menunjang aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat," imbuh Febry.
Senada dengan Febry, Direktur Utama Angkasa Pura Faik Fahmi mengatakan, pengembangan bandara ini dilakukan untuk mendukung penuh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan Super Bike dan MotoGP serta pengembangan pariwisata Lombok dan NTB secara umum.
"Dengan pengembangan ini, nantinya kapasitas terminal Bandara Internasional Lombok akan menjadi dua kali lipat dari yang ada saat ini, dari 3,25 juta penumpang per tahun menjadi 7 juta penumpang per tahun," ujar Faik Fahmi.
Sebagai informasi, proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok ini menelan investasi sekitar Rp1 triliun. Selain memperluas terminal dan fasilitas penunjangnya serta merenovasi terminal eksisting, pengembangan bandara dilakukan pula dengan memperpanjang dan meningkatkan daya dukung landas pacu (runway), memperluas apron sisi barat, mengembangkan fasilitas kargo, serta memperluas area parkir penumpang dan penataan pengunjung bandara (waving gallery).
Runway Bandara Internasional Lombok saat ini sedang dilakukan penambahan panjang dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter serta ditingkatkan daya dukungnya sehingga mampu mendukung operasional pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777 dan pesawat kargo logistik MotoGP.
Sedangkan melalui proyek perluasan apron sisi barat akan meningkatkan kapasitas parkir pesawat dari 18 pesawat narrow body dan 4 pesawat wide body saat ini menjadi mampu menampung 18 pesawat narrow body dan 6 pesawat wide body.
"Sementara untuk pengembangan fasilitas kargo, luas pelataran terminal kargo akan diperluas dan dibangun akses jalan menuju jalan bypass yang terpisah dengan akses jalan umum ke terminal penumpang. Hal ini akan mendukung kecepatan pengangkutan kargo dari bandara menuju Sirkuit MotoGP Mandalika dan sebaliknya," Faik Fahmi menandaskan.