Melepas Rasa Cemas di Tengah Kabar Kematian yang Berseliweran dengan Relaksasi

Sekalipun virtual karena situasi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung, namun tidak menyurutkan esensi dan substansi relaksasi melepas rasa panik dan doa bersama yang dipandu langsung oleh psikoterapis holistik sekaligus pendiri yayasan, Sekar

oleh Switzy Sabandar diperbarui 19 Jul 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 17:30 WIB
Sekartaji Ayuwangi Purbapuri
Sekartaji Ayuwangi Purbapuri

Liputan6.com, Yogyakarta- Di tengah pandemi Covid-19, orang lebih kerap tegang dan susah rileks. Sisi kejiwaan pun rentan memunculkan isu gangguan mental yang tidak jarang berdampak pada gangguan secara fisik akibat kurang relaksasi.

Hal ini yang melatarbelakangi Yayasan Rumah Kasih Sekartaji Ayuwangi mengadakan kelas relaksasi dan doa bersama secara gratis. Sekalipun virtual karena situasi yang tidak memungkinkan untuk bertatap muka secara langsung, namun tidak menyurutkan esensi dan substansi relaksasi melepas rasa panik dan doa bersama yang dipandu langsung oleh psikoterapis holistik sekaligus pendiri yayasan, Sekartaji Ayuwangi.

Relaksasi dan doa bersama ini sudah dimulai sejak akhir 2020 dan menjadi intens memasuki Juni 2021. Setiap Senin pukul 19.00 WIB, siapa pun yang mengikuti relaksasi bisa hadir dan berpartisipasi melalui Zoom dengan terlebih dulu menghubungi akun Instgram @sekartaji_pelayanjiwa.

Menurut Sekartaji Ayuwangi, relaksasi kelompok bertujuan membangun support system yang dibutuhkan banyak orang seiring dengan kebijakan pembatasan sosial.

"Kelas ini juga ada sesi sharing caring untuk memfasilitasi kebutuhan didengarkan dan mendengarkan, sehingga subyek tidak merasa sendiri dan saling menguatkan untuk menjalani dinamika kehidupan," ujarnya, Senin (19/7/2021).

Relaksasi ini juga dilengkapi dengan doa bersama dari semua agama dan keyakinan untuk lebih menguatkan diri pada sisi spiritual yang semestinya menjadi pondasi utama dalam kematangan pengelolaan emosi dan kebijaksanaan dalam menggunakan kecerdasan intelektual pada situasi saat ini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pentingnya Relaksasi

Lantas seberapa penting relaksasi dalam menghadapi situasi penuh tekanan seperti sekarang? Sekartaji Ayuwangi berpendapat relaksasi sangat penting untuk menjadi pola kebiasaan karena dengan menjalani relaksasi bawah sadar akan memunculkan ketenangan di dalam batin. Relaksasi ini bertujuan untuk melepas kecemasan dan kekhawatiran yang melanda umat manusia dalam menghadapi dinamika pandemi saat ini.

"Misalnya ketika cemas akan menurunkan imunitas sehingga berpotensi untuk menurunnya kesehatan jika terpapar atau terinfeksi virus," ucapnya.

Sementara, sikap tenang akan membantu pemulihan. Apabila sedang dalam kondisi terpapar atau terinfeksi virus,sikap tenang akan membantu memunculkan daya juang untuk bersama melewati dinamika saat ini dari setiap aspek kehidupan yang terdampak.

Kelas relaksasi dan doa bersama diikuti oleh siapa saja yang membutuhkan relaksasi. Biasanya tingkat kecemasan orang akan menurutn setelah relaksasi dan lebih kuat secara mental karena ada sesi sharing dan caring yang saling menguatkan.

"Biasanya menurunnya skala kecemasan secara signifikan terjadi apabila subyek intens mengikuti kegiatan ini secara konsisten setiap hari Senin," kata Arta, sapaan akrab Sekartaji Ayuwangi.

 

Ritme Pelan

Ia mencontohkan kecemasan terjadi kepada subyek atau orang yang sedang terinfeksi Covid-19. Orang itu merasa ketakutan dan memicu turunnya imunitas sehingga pemulihan lambat terjadi. Mengikuti relaksasi kelompok serta sesi sharing dan caring bisa membuat pemulihan lebih cepat terjadi.

Kasus kecemasan lainnya adalah muncul paranoid terhadap kematian karena selalu mendengar kabar kematian di sekitar. Orang ini sebenarnya sehat, namun muncul psikosomatis yang memicu asam lambung naik, lemas, fokus takut mati, takut kerabatnya meninggal, yang akhirnya menghambat aktivitas sehari-hari karena hanya fokus pada isu kematian.

Arta mengungkapkan relaksasi kelompok ini memiliki ritme pelan sehingga orang memiliki kesempatan untuk rileks lebih dalam. Ia menjadi pemandu secara langsung dalam kondisi ini dan pada umumnya peserta berhasil rileks.

"Berbeda dengan orang yang melakukan sendiri tanpa pemandu sehingga memiliki hambatan dalam mengelola pikiran yang berseliweran sehingga menghambat proses relaksasi," kata Arta.

Meskipun demikian, bagi pemula yang ingin relaksasi tetapi belum bisa mengikuti kelas ini bisa mengakses channel Youtube Sekartaji Ayuwangi yang berisi petunjuk relaksasi melepas cemas dalam tujuh menit atau audio terapi dialog tubuh di channel Spotify Cerita Pelayan Jiwa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya