Kadinkes Kota Cirebon Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun 2024

Usaha-usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di tanah air masih membutuhkan waktu yang lama.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Jul 2021, 04:00 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 04:00 WIB
Dinkes Kota Cirebon Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun 2024
Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto memprediksi perang melawan covid-19 hingga sampai tahun 2024. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto menyebut, usaha-usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di tanah air membutuhkan waktu yang lama. Bahkan, dia memprediksi wabah Covid-19 akan berakhir dan baru bisa dikendalikan pada 2024.

"Dari catatan yang sudah ada perjalanan virus atau semua jenis penyakit seperti colera, ebola, malaria, perlu ratusan tahun untuk bisa berakhir dan tertangani. Bahkan HIV sendiri dari tahun 1980 baru selesai dan ada obatnya tahun 1995 berarti 15 tahun. Prediksi saya perang dengan Covid-19 bisa sampai 2024," katanya, Rabu (28/7/2021).

Edy juga menjelaskan, Kota Cirebon masuk PPKM level 4. Kebijakan ini diambil dari kondisi laju pertambahan harian, angka kematian dan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Ini menjadi salah satu usulan agar ada keadilan dari pemerintah pusat harus lihat kontribusi antara daerah karena yang jadi pusat aktivitas warga di Ciayumajakuning ya Kota Cirebon. Rumah sakit kami melayani pasien dari seluruh wilayah terutama sekitar Kota Cirebon," ujar Edy.

Dalam upaya tersebut, Edy meyakinkan agar masyarakat tidak takut Covid-19 maupun level PPKM yang disandang Kota Cirebon. Dia menyebutkan tiga prinsip memerangi Covid-19.

Pertama memutus mata rantai lewat tracing, testing dan isolating treatmen. Kedua meningkatkan herd immunity melalui gerakan vaksin hingga mencapai 70 persen. Prinsip ketiga adalah pengobatan adikuat.

"Vaksinasi di Kota Cirebon hampir 40 persen dari sasaran penduduk, terbaik kedua di Jabar, prediksi Maret 2022 selesai. Saat ini Kota Cirebon terbaik kedua setelah Kota Bandung. Target kamk capaian Heard Immunity 4 bulan lagi," kata Edy.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini

Covid-19 di Cirebon

Dinkes Kota Cirebon Prediksi Pandemi Covid-19 Berakhir Tahun 2024
Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Kota Cirebon menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk pasien covid-19 di regional Jawa Barat. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Pemkot Cirebon akan kembali menyewa satu hotel untuk merawat pasien covid-19. Penyewaan hotel tersebut imbas dari tingginya keterisian ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit. Kepala Dinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, Hotel Langensari akan kembali disewa untuk pasien Covid-19.

"Insya Allah mulai tanggal 1 Agustus 2021 Hotel Langensari kita pesan lagi sampai September antisipasi lonjakan luar biasa. Kalau Hotel Onos sampai Desember," ujar Edy.

Dia mengatakan, pihak RSD Gunung Jati Cirebon pernah menampung 311 pasien covid-19 per hari. Bahkan, Edy mengungkapkan, sebagian besar pasien yang dirawat di RSD Gunung Jati merupakan warga luar Kota Cirebon.

Dia menyebutkan, sekitar 66 persen pasien covid-19 yang dirawat di RSD Gunungjati merupakan warga Kabupaten Cirebon. Sementara warga Kota Cirebon sendiri tercatat hanya 38 persen.

"Berdasarkan data yang tercatat dari KTP pasien ya. Dan ini menjadi salah satu penyebab Kota Cirebon level 4. Satu sisi rumah sakit kami memang jadi rujukan pasien Covid-19 tingkat regional jadi ya sudah resiko. Kalau ada pasien meninggal ya masuk catatan Kota Cirebon," ujar dia.

Edy mengaku, berdasarkan data, RSD Gunung Jati Cirebon pernah menangani 15 pasien covid-19 yang meninggal dalam satu hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya