Langganan Kekeringan, Harapan Warga Kertajaya Berada di Situ Bagendit Garut

Selama ini potensi air Cibudug yang berasal dari Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi cukup besar, namun peluang itu tidak bisa dimanfaatkan secara optimal akibat tidak adanya fasilitas penunjang ke desa lainnya.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Agu 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2021, 16:00 WIB
Ratusan warga Desa Kertajaya, Kecamatan CIbatu, tengah mengantri untuk mendapatkan fasilitas air bersih yang disuplai Pemda Garut. Jawa Barat.
Ratusan warga Desa Kertajaya, Kecamatan CIbatu, tengah mengantri untuk mendapatkan fasilitas air bersih yang disuplai Pemda Garut. Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Dikenal sejak lama sebagai desa langganan kekeringan, Ribuan Kepala Keluarga (KK) di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat berharap pemerintah turun tangan memberikan fasilitas pipanisasi.

Kepala Desa Kartajaya Tatan Asmara mengatakan pipanisasi untuk menyalurkan air bersih cukup bermanfaat bagi warga, termasuk empat desa lainnya yang berada di sekitarnya.

“Nantinya sumber air itu akan diambil dari wilayah Cibudug yang selama ini airnya terbuang begitu saja,” kata dia, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, selama ini potensi air Cibudug yang berasal dari Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi cukup besar. Namun peluang itu tidak bisa dimanfaatkan secara optimal akibat tidak adanya fasilitas penunjang ke desa lainnya.

Termasuk Desa Kertajaya yang jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari sumber itu. Akibatnya, ancaman kekeringan masih menghantui ribuan warga yang sebagian besar petani tersebut.

“Ada 10 ribu KK yang akan terpenuhi kebutuhan airnya, selama kekeringan ini banyak warga yang tidak bisa menggarap lahan pertaniannya,” kata dia.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rizhanul Ulum, mengatakan untuk membantu akses air bersih termasuk fasilitas pompanisasi Desa Kertajaya, Pemprov Jawa Barat segera memberikan bantuan awal untuk pembangunan itu.

“Dari Sekda Provinsi akan dibantu kebutuhannya sekitar Rp500 juta rupiah,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ancaman Kekeringan

Menurutnya, keluhan ancaman kekeringan yang disampaikan warga desa Kertajaya langsung direspon Gubernur Ridwan Kamil atau kang Emil, hingga akhirnya menugaskan dirinya untuk mengetahui kondisi lapangan.

“Ternyata memang benar disini tiap taun mengalami kekeringan,” ungkap dia.

Selama ini warga Desa Kertajaya kerap menderita saat memasuki musim kemarau, akibat minimnya pasokan air untuk kebutuhan mereka, sehingga kerap mendapatkan sokongan bantuan air bersih dari Pemda Garut.

“Tidak hujan satu bulan saja sudah membutuhkan air bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Kondisi itu akhirnya direspon positif Pemprov Jabar untuk memberikan fasilitas pompanisasi sebagai jawaban bagi warga, terhadap kebutuhan air desa Kertajaya.

"Solusinya kami dengan kepala desa, camat termasuk sekda Garut yang hari ini hadir untuk membuat pipanisasi dari sumber air yang tidak jauh sekitar 1,5 kilometer,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya