Wali Kota Utak-atik Anggaran Usai Penurunan Kasus Covid-19 di Cirebon

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis optimistis level PPKM di wilayahnya perlahan turun sehingga aktivitas ekonomi kembali menggeliat.

oleh Panji Prayitno diperbarui 31 Agu 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2021, 16:00 WIB
Wali Kota Cirebon Sebut Kasus Covid-19 Kota Cirebon Melandai
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta pemerintah di tingkat kecamatan siapkan raung isolasi pasien covid-19. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis memastikan geliat ekonomi di Kota Cirebon perlahan tumbuh seiring dengan menurunnya kasus Covid-19.

Namun, Azis menyatakan Pemkot Cirebon masih memprioritaskan anggaran daerahnya untuk penanggulangan Covid-19 pada APBD Perubahan Kota Cirebon 2021. Meski, kata dia, untuk program kerja yang bersifat wajib maka harus diselesaikan.

Azis mengaku anggaran perubahan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 kembali.

"Termasuk program kerja yang berkaitan dengan visi misi digeser ke tahun 2022," kata Azis usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kota Cirebon, Senin (30/8/2021).

Azis mengatakan, ekonomi kembali tumbuh terlihat dari adanya aktivitas masyarakat di pusat perbelanjaan maupun pedagang kecil.

Namun, dia menegaskan seluruh pelaku ekonomi wajib menerapkan protokol kesehatan. Azis ingin peningkatan ekonomi di Kota Cirebon sejalan dengan peningkatan kesehatan di masyarakat.

"Jangan sampai tidak sejalan ya," kata Nashrudin Azis.

Saksikan video pilihan berikut ini

Evaluasi

Wali Kota Cirebon Sebut Kasus Covid-19 Kota Cirebon Melandai
Rapat Paripurna DPRD Kota Cirebon terkait APBD Perubahan 2021. Foto (Istimewa)

Azis memastikan kasus Covid-19 di Kota Cirebon sudah melandai. Bahkan, dalam anggaran perubahan, Pemkot Cirebon tidak menganggarkan kembali penyewaan hotel untuk fasilitas isolasi mandiri pasien Covid-19.

Dia menyebutkan, pasien yang melakukan isolasi terpadu (isoter) di hotel yang disewa Pemkot Cirebon sudah berkurang. Bahkan, kata dia, bisa dikatakan tidak ada peminat.

"Data terakhir pasien isoter hanya ada lima orang," kata dia.

Oleh karena itu, Azis meminta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) untuk segera mengevaluasi. Termasuk evaluasi terkait penyewaan hotel untuk fasilitas isolasi mandiri pasien Covid-19.

"Evaluasi apakah boleh dihentikan atau tidak karena kontrak sudah berjalan," ujar dia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya