Kades di Banyumas Temukan Data Warga Miskin dari Pusat Keliru, Kepriwe Kiye?

Wagub Jateng Taj Yasin mengingatkan kepada seluruh Camat dan Kades di Kabupaten Banjarnegara Banyumas, dan Kebumen untuk segera memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Des 2021, 04:30 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 04:30 WIB
Ilustrasi – RTLH di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – RTLH di Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan ekstrem dan penyelesaian sambungan listrik bagi rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen, di Hotel Grand Kanaya, Banyumas, Rabu (1/12/2021).

Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan kepada seluruh camat dan kades di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, dan Kebumen untuk segera memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"Bagaimana kita bisa membantu kalau datanya tidak valid? Maka itu saya minta ayo, Pak Camat, Pak Kades saya titip, datanya diperbarui," kata Taj Yasin, dalam keterangannya, Rabu malam.

Menurut dia, setelah melakukan verifikasi dan validasi, data tersebut harus dimasukkan ke dalam aplikasi yang telah disediakan. Dengan demikian, lanjutnya, input data tersebut akan meminimalisir perbedaan data warga miskin antara daerah dengan pusat.

"Caranya ya input data sendiri di aplikasi. Minta orang IT melakukannya. Nanti Pak Camat, dampingi semua Kadesnya. Kalau perlu dikeroyok bareng-bareng input datanya, biar bisa saling evaluasi lagi. Supaya bisa lebih cepat," ujarnya.

Kepala Desa Sokaraja, Jamhar, mengaku kepada Taj Yasin kalau data yang dia peroleh dari pusat keliru. Saat menerima data tersebut, dia melakukan kroscek dan ternyata nama-nama yang ada di dalam data tersebut sebagian termasuk orang yang mampu.

"Data yang dari pusat itu yang masuk ke desa kami itu istilahnya sudah mampu. Saya sebagai kepala desa kan bingung," kata Jamhar.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Renovasi RTLH

Rakor penanggulangan kemiskinan ekstrem dan penyelesaian sambungan listrik bagi rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Banyumas)
Rakor penanggulangan kemiskinan ekstrem dan penyelesaian sambungan listrik bagi rumah tangga kurang mampu di Kabupaten Banyumas, Banjarnegara dan Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Banyumas)

Jamhar menambahkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan Wagub. Awalnya dia mengaku kebingungan bagaimana caranya memperbaiki data yang dia peroleh dari pusat.

"Saya akan mengusahakan, (data) orang yang sudah mampu akan saya hapus. Saya akan minta bagian IT saya untuk memasukkan data yang sesuai," lanjutnya.

Wakil Gubernur menambahkan khusus untuk permasalahan penyediaan listrik bagi rumah tangga kurang mampu akan diselesaikan pada bulan Desember ini.

“Targetnya bulan desember, Insya Allah kita usahakan untuk selesai di bulan Desember tahun ini. Masalah yang sering terjadi itu ada warga dipinjam KKnya (Kartu Keluarga) untuk masang listrik orang lain,” ucap Taj Yasin.

Sementara Kepala Dinsospermades Banyumas, Widarso mengatakan bahwa terkait kemiskinan ekstrem di Banyumas, pihaknya akan merenovasi RTLH adalah sebanyak 640 rumah, dengan dana Rp15 juta per rumah.

“Selain terkait penyelesaian RTLH, terkait masalah penyediaan listrik ini juga tidak bisa asal-asalan, dengan terlibatnya camat dan kepala desa yang hadir diharapkan penyelesaian masalah listrik bagi keluarga kurang mampu di Kabupaten Banyumas bisa segera terselesaikan,” kata Widarso.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya