Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar rapat koordinasi antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron dan Pengamanan Nataru bersama Forkopimda dan OPD.
Memimpin rapat koordinasi, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menginstruksikan untuk melakukan gerakan antisipasi masuknya varian Omicron ke Cilacap selama masa liburan Nataru.
“Belajar dari kasus Delta, Omicron ini katanya tidak begitu berbahaya tapi mudah menular. Tapi tetap, kita harus antisipasi jangan sampai masuk,” kata Tatto, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam (19/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, cara paling efektif yakni dengan melarang kerumunan saat tahun baru. Selain itu, pendatang harus lapor dan tes antigen.
“Kalau perlu dikarantina. Terakhir tentu saja vaksin harus dikebut,” ujarnya.
Kapolres Cilacap AKBP Eko Widiantoro mengatakan upaya pencegahan masuknya Omicron saat libur Nataru adalah dengan melakukan disiplin protokol kesehatan secara ketat, pembatasan tempat-tempat rawan kerumunan dan memberlakukan pos pelayanan terpadu di titik perbatasan wilayah.
“Di pos pelayanan terpadu petugas akan melakukan cek mereka yang masuk ke Cilacap, Insya Allah akan disiapkan stiker yang ditempel untuk menandai siapa yang masuk dan keluar. Pospam juga akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang dekat dengan titik kerumunan warga,” ungkap Kapolres.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tempat Wisata
Selain itu, tempat wisata dan perbelanjaan serta hotel juga perlu menerapkan antisipasi. Menurut Eko, ketiga tempat tersebut adalah tempat yang mungkin akan dipenuhi masyarakat saat libur Nataru.
“Untuk tempat wisata harus diketahui kapasitasnya berapa, prokesnya bagaimana, hotel dan tempat perbelanjaan juga, harus disurati mengenai pengetatan protokol kesehatan. Penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga harus dioptimalkan. Dengan begini semua bisa satu persepsi. Tempat wisata, hotel dan tempat perbelanjaan bisa beroperasi, kita juga bisa melakukan pengawasan,” tegasnya.
“Rumusnya hanya dua, protokol kesehatan dan vaksinasi, prokes diperketat, vaksin kita kebut. Karena antisipasi, kita juga harus menyiapkan peralatan medis untuk skenario terburuk,” lanjut Eko.
Perihal vaksinasi, hingga 16 November 2021, vaksinasi Covid-19 telah mencapai 71,05 persen untuk dosis 1 dan 73,13 persen untuk vaksinasi dosis 1 lansia. Kepala Dinas Kesehatan dr. Pramesti Griana Dewi menjelaskan kondisi Covid-19 di Kabupaten Cilacap menunjukkan perkembangan yang baik.
“Status level kita terakhir ada di level 2, tapi sebenarnya kita sudah masuk di level 1. Hal ini dilihat dari assessment situasi Covid-19 per 15 Desember 2021, semua kategori masuk ke dalam kondisi level 1,” ujar Pramesti.
Advertisement