Liputan6.com, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) sedang mempelajari laporan yang dilayangkan pelatih biliar, Khairuddin Aritonang alias Choki, terhadap Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Laporan dilayangkan Choki.
"Penyidik sedang mempelajari dan mendalami laporan tersebut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (4/1/2/2022).
Laporan Choki terhadap Edy Rahmayadi terkait dugaan tindak pidana Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Pasal 310 Jo 315 KUHP. Pihak kepolisian selaku penyidik akan memanggil atau mengundang pihak terkait untuk diminta klarifikasi dan keterangan.
Advertisement
Baca Juga
"Dalam arti klarifikasi mengundang pihak-pihak terkait," Hadi mengungkapkan.
Mengenai apakah Polda Sumut akan memanggil dan meminta klarifikasi langsung terhadap Gubernur Sumut, Edy Rahmayad, Hadi menyebut tidak tutup kemungkinan orang nomor satu di Sumut tersebut akan diminta klarifikasi.
"Meminta klarifikasi dan sebagainya. Nanti kita lihat," sebutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Layangkan Laporan Polisi
Choki bersama puluhan kuasa hukum mendatangi Polda Sumut dan melaporkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, pada Senin, 3 Januari 2022. Laporan tertuang dalam surat nomor polisi STTLP/03/1/2022/SPKT/Polda Sumut.
Untuk diketahui, persoalan Edy dan pelatih Biliar PON ini berawal saat Edy menyampaikan sambutan di acara pemberian tali asih kepada atlet pada Senin (27/12) yang lalu.
Advertisement
Viral Video Jewer Kuping
Video Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjewer kuping pelatih biliar, Choki Aritonang, viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu terjadi saat penyerahan tali asih atau bonus kepada pelatih dan atlet di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kota Medan, Senin, 27 Desember 2021.
Saat bicara di depan atlet dan pelatih, Edy tiba-tiba memanggil seseorang naik ke atas panggung. "Kamu dari mana?" tanya Edy, yang dijawab oleh Khoiruddin, "Pelatih biliar."
"Kamu kenapa tidak tepuk tangan," tanya Edy lagi. Namun pertanyaan orang nomor satu di Sumut kali ini tidak dijawab Khoiruddin, yang akrab disapa Choki. Choki malah dapat jeweran di telinganya.
Usai kejadian itu, mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut juga secara tegas meminta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, Ismadi Lubis, untuk mencoret nama Choki dari pelatih biliar.
Pergi Meninggalkan Aula
Mendengar perintah tersebut, Choki Aritonang langsung beranjak pergi meninggalkan Aula Tengku Rizal Nurdin. "Kita tidak butuh orang seperti itu," tegas Edy Rahmayadi.
Setelah itu, Edy Rahmayadi mengaku rasa cintanya begitu besar untuk Provinsi Sumut. Sehingga akan melakukan yang terbaik agar prestasi atlet kembali jaya, terlebih Sumut akan menjadi tuan rumah PON pada 2024.
"Kalau sudah jaya, ambil Sumut ini. Kadispora mana? Jangan pelangak-pelongok. Kadispora pahlawan di sini," tegasnya lagi.
Advertisement