Liputan6.com, Jakarta - Video Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjewer telinga pelatih biliar Khoiruddin Aritonang viral di media sosial.
Kejadian ini terekam di tengah acara pencairan bonus atlet dan pelatih berprestasi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Kota Medan, Senin lalu.
Baca Juga
Mengutip Regional Liputan6.com, Rabu (29/12/2021), Edy Rahmayadi tiba-tiba memanggil seorang pria ke atas panggung. Ia pun bertanya kepada pria bernama Khoiruddin itu, yang mengungkapkan dirinya adalah pelatih biliar.
Advertisement
"Kamu kenapa tidak tepuk tangan," tanya Edy lagi. Namun pertanyaan orang nomor satu di Sumut kali ini tidak dijawab Khoiruddin, yang akrab disapa Choki. Alih-alih, dia malah dapat jeweran di telinganya.
Setelah itu, mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut juga meminta Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut, Ismadi Lubis, untuk mencoret nama Choki dari pelatih biliar.
Mendengar perintah tersebut, Choki Aritonang langsung beranjak pergi meninggalkan Aula Tengku Rizal Nurdin. "Kita tidak butuh orang seperti itu," tegas Edy Rahmayadi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mengundang Reaksi di Media Sosial
Kejadian tersebut mengundang berbagai komentar dari warganet, termasuk beberapa tokoh publik yang aktif di media sosial Twitter. Tidak sedikit yang mengecam apa yang dilakukan oleh Edy Rahmayadi.
Beda Ahok dan Edy Rahmayadi: Kalau Ahok marah-marah ada sebabnya, Kalau Edy marah-marah tanpa sebab yang jelas. Mungkin buat gaya-gayaan biar dianggap galak.. @RahmayadiEdy
— Teddy Gusnaidi (@TeddGus) December 29, 2021
Dipermalukan & Dijewer, Pelatih Biliar Khairuddin Aritonang (Coki) akan Laporkan Gubernur Edy Rahmayadi ke Polisi.
— 🇲💤🇯🇵🅰🅻🇪❎™❁💧⛪🕌🕍🛕⛩🙏💞🇮🇩ⓃⓀⓇⒾ🌏 (@alextham878) December 29, 2021
Mantap Coki saya dukung anda👍👏 pic.twitter.com/blNGX3JzGS
Gubernur itu seperti @ridwankamil
— namikami (@rkyrzkn) December 29, 2021
Jangan seperti Edy Rahmayadi, malu.
Klo ngeliat dr video yg beredar gw berpikir awalnya Edy Rahmayadi mau mencairkan suasana. Dia berbicara gak ngegas. Tapi mungkin krn Coki Aritonang udah baper malu dipanggil naik podium makanya dia turun lalu pulang. Ngeliat orang melongos ya wajar Edy Rahmayadi marah..
— Sukma Rijady, S.Ip (@sukma_rijady) December 29, 2021
Advertisement
Respons Choki dan Jawaban Edy
Terkait hal tersebut, Choki mengaku dirinya heran dipanggil Edy untuk naik ke atas panggung.
"Bingung, kenapa dipanggil. Sampai di atas (panggung) pertanyaan kenapa kamu tidak tepuk tangan saat saya berbicara, saya binggung, apa yang harus tepuk tangan," katanya, Selasa (28/12/2021).
Ia mempertanyakan kenapa harus diwajibkan para pelatih, atlet, dan orang yang hadir untuk tepuk tangan saat Edy Rahmayadi memberikan semangat dan motivasi. Menurutnya, apa yang disampaikan biasa saja.
Kecuali, ada program spektakuler yang dimunculkan, saya tidak tepuk tangan, wajar tersinggung," ujarnya. Dia juga membantah ditegur karena sedang tertidur.
Sementara itu, Edy Rahmayadi tidak menjawab banyak saat ditanya soal kejadian ini.
"Jewer sayang itu namanya," katanya di Medan, Selasa (28/12), seperti dilaporkan Merdeka.com. Dia juga enggan menanggapi lebih lanjut soal kejadian yang viral itu. "Nanti kita jawablah ini," imbuhnya.
(Dio/Isk)
Infografis Ragam Komentar Fenomena Tagar No Viral No Justice
Advertisement