Wapres Minta Rumah Penyintas di Sulteng Berkonsep 'Smart Village'

Wapres Ma'ruf Amin meminta pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana di Sulawesi Tengah menggunakan konsep Smart Village untuk menarik minat warga terdampak bencana (WTB) yang belum mendapat hunian.

oleh Heri Susanto diperbarui 08 Jan 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2022, 10:00 WIB
Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi pernyataan pers di Kantor Gubernur Sulteng usai menyerahkan sertifikat pada penyintas gempa, Kamis (6/1/2022). (Foto: Setwapres RI).

Liputan6.com, Palu - Wapres Ma’ruf Amin meminta pembangunan hunian tetap bagi penyintas bencana di Sulawesi Tengah menggunakan konsep Smart Village untuk menarik minat Warga Terdampak Bencana (WTB) yang belum mendapat hunian.

Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat memimpin rapat Penuntasan Pemulihan Pascabencana Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (6/1/2022). Wapres menilai model Smart Village bisa memenuhi segala kebutuhan pemulihan bagi penyintas. Seperti akses jalan, pemberdayaan ekonomi, dan sosial.

"Artinya tidak hanya menjadi hunian tetapi juga mendukung aspek terkait perekonomian, seperti disiapkan bagaimana cara bercocok tanam atau menjadi pengusaha UMKM," Wapres Ma'ruf Amin mengatakan, Kamis (6/1/2022).

Wapres meminta model pembangunan tersebut diterapkan di huntap di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi yang jadi salah satu lokasi yang disiapkan untuk hunian penyintas bencana agar warga terdampak bencana tidak ragu pindah ke lokasi itu.

Di kawasan Huntap Pombewe yang seluas 362 hektare sendiri hingga awal tahun 2022 baru seluas 104 hektare yang dikembangkan sebagai hunian dengan jumlah rumah 972 unit selesai dibangun dan 205 unit sedang dalam pembangunan. Kapasitas lokasi itu disebut mampu mengakomodasi hingga 1.500 unit rumah.

Dalam rapat yang diikuti Gubernur Sulteng dan pejabat daerah yang terdampak gempa yang terjadi pada tahun 2018 itu juga mengemuka, salah satu sebab belum maksimalnya penggunaan untuk hunian di lokasi itu juga lantaran kurang diminati penyintas karena lokasinya yang jauh dari Kota Palu.

Wapres pun meminta Kementerian PUPR mengatasi masalah itu dengan orientasi smart village tersebut.

"Itu bisa menjadi model juga untuk pembangunan huntap di tempat lain. Yang kita sediakan bukan hanya rumah tapi juga kegiatan ekonomi mereka," Wapres menekankan.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya