Banjir dan Longsor di Jayapura Merenggut Korban Jiwa

Bencana alam banjir dan longsor melanda Kota Jayapura akibat hujan sejak Kamis (6/1/2022) malam. Sejumlah warga dikabarkan meninggal dunia karena tertimbun longsor.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2022, 11:36 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2022, 11:09 WIB
Dramatis, Perjuangan Anak 2 Tahun Bertahan dari Derasnya Sungai
Ilustrasi banjir

Liputan6.com, Jayapura - Longsor dan banjir melanda Kota Jayapura. Bencana alam ini terjadi akibat hujan yang mengguyur sejak Kamis (6/1/2022) malam.

Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengakui adanya sejumlah kawasan yang mengalami longsor dan banjir.

Dari laporan awal terjadi longsor di Klofkam menyebabkan sejumlah warga tertimbun. Sementara banjir terjadi di sekitar Youtefa dan pemukiman di Organda.

"Anggota Satpol PP Kota Jayapura masih melakukan pengecekan di lapangan dan saya juga mau turun ke lapangan," BTM mengatakan kepada Antara, Jumat (7/1/2022).

Kapolsek Jayapura Utara AKP Yahya Rumra secara terpisah mengaku, sejak Jumat dini hari pukul 03.00 WIT ada laporan sejumlah wilayah mengalami longsor dan ada warga yang tertimbun.

"Kami masih melakukan pendataan termasuk mendata korban," aku AKP Yahya Rumra.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa mengatakan, menurut data sementara banjir telah menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan enam orang terluka.

Menurut dia, banjir dan tanah longsor juga memaksa setidaknya 160 keluarga, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.

"Tidak hanya Distrik Jayapura Selatan yang terdampak, Jayapura Utara, Heram, Abepura, dan Muaratami juga dilanda banjir," katanya, dilansir Antara, Jumat (7/1/2022).

BPBD masih mendata dampak banjir di daerah-daerah tersebut. "Kami masih membutuhkan dukungan logistik, peralatan, hingga personel," kata Jonathan.

Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang. "Tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 sentimeter," katanya.

Menurut Jonathan, petugas BPBD Kota Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan satu truk serba guna untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, yang tinggi muka airnya sampai tiga meter.

Dia menambahkan, BPBD Kota Jayapura sudah menerima informasi mengenai kejadian tanah longsor di Distrik Jayapura Utara, tetapi belum bisa melakukan pendataan karena personel BPBD masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Distrik Abepura.

Simak video pilihan berikut ini:

Tanah Longsor Timbun Warga

longsor-ilustrasi-131201b.jpg
ilustrasi longsor

Tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua, menyebabkan tujuh warga meninggal dunia.

Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto di Jayapura, mengatakan bahwa tanah longsor menyebabkan tiga orang meninggal di daerah Nirwana, mengakibatkan dua orang meninggal di daerah Bhayangkara, dan menyebabkan kematian masing-masing satu orang di daerah APO Bengkel dan Klofkam.

AKBP Suprapto mengatakan bahwa jenazah warga yang meninggal karena tertimbun longsoran tanah sudah dievakuasi ke beberapa rumah sakit di Kota Jayapura, termasuk Rumah Sakit Bhayangkara.

Selain merenggut korban jiwa, ia mengatakan, tanah longsor juga menyebabkan enam orang terluka sehingga harus menjalani perawatan medis.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Jayapura sejak Kamis malam (6/1/2022) menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Menurut Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru, banjir telah memaksa sekitar 200 warga di kawasan Pasar Youtefa mengungsi. Sebagian warga mengungsi di Gereja Maranatha.

Selain melanda kawasan Pasar Youtefa, Wakil Wali Kota mengatakan, banjir juga meliputi daerah Perumnas IV, Perumahan Organda, kompleks SMAN 4 Entrop, kompleks CV Thomas, dan Perumahan Grand Abe.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya