Liputan6.com, Pasaman Barat Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menyapa masyarakat terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar). Mensos Risma mengecek salah satu bangunan terdampak gempa, yakni Madrasah Al Wahid di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
Bangunan sekolah ini mengalami kerusakan di beberapa tempat. Dinding sekolah masih berdiri, namun mengalami keretakan parah dan sangat berpotensi roboh. Kepada masyarakat, Mensos menekankan pentingnya kemandirian dan kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa susulan yang mungkin terjadi.
Untuk memberikan contoh, Mensos meminta petugas membawa salah satu tenda merah. Kemudian Risma mengajak warga setempat bersama-sama mendirikan tenda tersebut di halaman madrasah.
Advertisement
"Mudah, kan. Bapak, ibu, sementara bisa tinggal di sini. Kalau sewaktu-waktu ada guncangan gempa susulan, terhindar dari bahaya," kata Mensos Risma, Sabtu (26/2/2022).
Pada kesempatan tersebut, seorang nenek bertanya apakah bisa nyaman tinggal di dalam tenda? Risma menyatakan akan melengkapi fasilitas tenda, sehingga nyaman dihuni.
"Nanti dikasih selimut, ditambahi karpet empuk, ya, nenek," jawab Risma.
Hadir bersama Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, dan jajaran.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Kesadaran Masyarakat
Dalam kesempatan bersama para tokoh dan masyarakat, Mensos Risma membangun kesadaran agar mereka siap hidup berdampingan dengan bencana. Sebab, kalau memindahkan dari desa atau kampung mereka saat ini, bukan perkara sederhana.
"Kita harus siap dengan bencana yang mungkin setiap saat bisa terjadi. Caranya mempersiapkan kemandirian dan kesiapsiagaan. Kalau memindahkan warga tidak sesederhana," ucapnya.
Mensos turut memberikan motivasi agar masyarakat bersabar menghadapi cobaan, dan tidak lengah. Mensos juga akan mendirikan lumbung sosial yang akan diisi dengan berbagai kebutuhan untuk menunjang kelangsungan hidup warga terdampak bencana gempa bumi.
Advertisement
Kunjungi Wilayah Terdampak Lainnya
Selain ke Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Mensos Risma juga mengunjungi Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.
Pada kunjungan tersebut, diserahkan pula santunan ahli waris senilai Rp 15 juta per jiwa. Sebanyak 10 jiwa diberikan santunan dengan 2 di antaranya diserahkan langsung oleh Mensos Risma. Dari 10 jiwa, 4 jiwa warga Kabupaten Pasaman Barat, dan 6 warga Kabupaten Pasaman.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesa, gempa Sumbar telah mengakibatkan korban jiwa 10 orang, 10 orang luka berat, 76 orang luka ringan, dan 6.002 jiwa mengungsi.
Selain santunan ahli waris, Kemensos juga mengirimkan berbagai bantuan logistik dari Gudang Regional di Palembang. Barang-barang bantuan dari Gudang Palembang tersebut langsung dikirim ke Pasaman Barat, Sumbar.
Dari Gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang juga disalurkan berbagai bantuan. Dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Sumbar juga dikirimkan berbagai bantuan. Total nilai bantuan dari Kemensos sebesar Rp 2.327.239.700.
Taruna Siaga Bencana
Kemensos hadir membantu para penyintas bencana segera setelah bencana terjadi melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana). Berkoordinasi dengan Dinas Sosial setempat dan instansi terkait, Tagana melakukan pendataan, mengevakuasi korban, dan mendistribusikan bantuan.
Gempa bumi melanda Pasaman Barat, Sumbar, dengan kekuatan magnitudo 6,1 pada Jumat, 25 Februari 2022, pukul 08.39 WIB. Pusat gempa berlokasi pada 17 km Timur Laut Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Advertisement