Harga Melonjak, Pedagang Daging di Bandung Kompak Tetap Berjualan

Harga daging sapi segar maupun yang beku mulai melonjak.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2022, 07:00 WIB
20160805-Pedagang Daging Sapi-Jakarta- Angga Yuniar
Ilustrasi pedagang daging sapi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Harga daging sapi segar maupun yang beku mulai melonjak. Berdasarkan Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, harga daging sapi potong di Kota Bandung merangkak naik sejak awal 2022.

Teranyar, harga daging sapi per kilogram menjadi Rp130 ribu yang semula berada di kisaran Rp125 ribu per kilogram. Isu pedagang mogok berjualan sapi di pasar pun menyeruak seiring kenaikan tersebut.

Menurut Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Jawa Barat Nandang Sudrajat, hingga saat ini para pedagang daging sapi di Bandung dan sekitarnya tetap berjualan seperti biasanya.

"Kalau untuk mogok massal sepertinya tidak, karena dari asosiasi juga sudah ada imbauan agar tidak ada mogok. Artinya tetap harus berjualan," ucapnya, Minggu (27/2/2022).

Adapun harga daging sapi diperkirakan naik bahkan mencapai Rp150 per kg pada saat Lebaran 2022. Nandang menuturkan, memang dari sisi kebutuhan stok daging sapi baik yang segar atau beku di Jabar saat ini masih tinggi.

Karena itu, pedagang pun harus menyiapkan cadangan bila terjadi lonjakan permintaan menjelang puasa dan perayaan Idul Fitri.

"Untuk menjaga stabilitas harga daging, dari sisi kebutuhan sapi potong rencana impor 2.000 ekor sapi potong dari Australia akhir bulan ini harusnya sudah datang. Karena dari rencana impor sapi potong masih belum mencukupi dan kekurangannya masih cukup besar," ujarnya.

Nandang juga berharap pemerintah segera mengimpor daging kerbau beku yang selama ini juga banyak digunakan masyarakat. Daging ini relatif lebih murah sehingga bisa terjangkau masyarakat atau pedagang kecil yang membutuhkan.

"Ini harus segera. Biasanya didatangkan dari negara Asia Selatan seperti India," katanya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya