Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Sulbar hingga Penerapan PPKM Level 3

Kasus Covid-19 di Sulawesi barat terus melonjak dalam 2 pekan terakhir terjadi penambahan yang tak terkendali.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 02 Mar 2022, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 20:00 WIB
Dinkes Sulbar
Kepala Dinas Kesehatan Suawesi Barat, drg Asran Masdy (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju - Kasus Covid-19 di Sulawesi Barat terus melonjak, dalam 2 pekan terakhir terjadi penambahan kasus baru sebanyak 1.336. Akibatnya, enam kabupaten yang ada di provinsi ke-33 itu bakal menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.

"Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 14 tahun 2022 terkait PPKM. Semua kabupaten yang ada di Sulbar PPKM level 3 dan kita akan menidaklanjuti itu," kata Jubir Satgas Covid-19 Sulawesi Barat, Mustari Mula, Selasa (1/3/2021).

Sedangkan, Kapala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr Asran Masdy mengungkapkan penyebab terus melonjaknya kasus Covid-19. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi penyebab, yakni diabaikannya protokol kesehatan, serta pencapaian vaksinasi Covid-19, terutama dosis kedua yang masih rendah.

"Pertama itu, terutama protokol kesehatan, masyarakat kita tidak dispilin protokol kesehatan, akhirnya penularan itu terjadi. Untuk vaksin, saat ini sangat jarang masyarakat kita yang mau divaksin," ungkap Asran.

Asran bahkan khawatir melihat masyarakat dalam kesehariannya sudah jarang taat protokol kesehatan. Padahal, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, bahkan sangat mungkin terjadi gelombang pandemi yang baru.

"Sekarang protokol kesehatan sudah tidak dianggap sebuah protokol lagi. Kita lihat di lapangan, masker sekarang sudah hampir tidak berharga lagi,' ujar Asran.

Untuk vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Barat sendiri, meski sudah sudah melewati target herd immunity di angka 70 persen. Namun, hal itu tidak menjamin terbentuknya kekebalan kelompok seperti yang diinginkan karena yang tercapai baru vaksinasi tahap pertama.

"Kita kemarin setengah mati kejar 70 persen vaksinasi pertama, tapi kita lihat vaksinasi kedua, sekarang masih 40 persen. Sekarang masyarakat banyak yang tidak mau divaksin kedua," terang Asran.

"Sekarang, kalau terjadi penularan itu satu-satunya karena ketidakdisiplinan masyarakat, tidak menaati petuah dan nasehat dari para pemimpin," tambahnya.

Karena itu, Asran mengimbau agar masyarakat kembali taat akan protokol kesehatan dan mau divaksin Covid-19. Karena menurutnya, hanya dua hal itu diyakini bisa menghindarkan masyarakat dari penyebaran dan penularan Covid-19 yang semakin masif.

"Marilah seluruh masyarakat, marilah kita taat kembali akan protokol kesehatan, marilah kita vaksinasi. Karena ini niat baik pemerintah, pemerintah sayang masyarakatnya," tutup Asran.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya