Liputan6.com, Jakarta - Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner unik dan menggugah selera. Salah satu makanan khas yang cukup populer di daerah ini adalah Sambusa, sejenis gorengan berbentuk segitiga yang sering dibandingkan dengan samosa dari India.
Sambusa merupakan camilan gurih yang terbuat dari adonan tepung terigu dengan isian daging cincang berbumbu khas. Hidangan ini memiliki cita rasa yang kaya dan tekstur renyah di luar serta lembut di dalam, menjadikannya salah satu camilan favorit masyarakat Sulawesi Barat, terutama di kalangan suku Mandar.
Sambusa tidak hanya dinikmati dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi makanan khas yang sering hadir dalam berbagai perayaan dan acara adat. Meskipun asal-usul pasti Sambusa tidak tercatat secara eksplisit dalam sejarah kuliner Indonesia, banyak yang meyakini bahwa makanan ini merupakan hasil dari akulturasi budaya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sulawesi Barat dikenal sebagai daerah pesisir yang sejak dahulu menjadi jalur perdagangan yang ramai, termasuk bagi para pedagang dari Timur Tengah, India, dan negara-negara lain. Pengaruh budaya dari bangsa-bangsa tersebut membawa berbagai jenis makanan, salah satunya adalah samosa, yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat lokal menjadi Sambusa.
Perbedaan mencolok antara Sambusa dan samosa adalah penggunaan rempah-rempah yang disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Jika samosa sering kali menggunakan isian kentang dan kacang polong seperti di India, Sambusa khas Sulawesi Barat lebih sering menggunakan daging sapi atau ikan dengan bumbu khas seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, dan lada hitam.
Cara pembuatan Sambusa cukup sederhana namun memerlukan ketelitian agar hasilnya maksimal. Prosesnya dimulai dengan pembuatan kulit yang terbuat dari tepung terigu, garam, dan air, yang diuleni hingga kalis dan elastis.
Adonan ini kemudian dipipihkan tipis-tipis sebelum dipotong berbentuk lingkaran atau persegi panjang, lalu diisi dengan adonan daging yang telah ditumis bersama rempah-rempah.
Setelah itu, kulitnya dilipat membentuk segitiga dan direkatkan dengan air atau campuran tepung agar tidak terbuka saat digoreng. Sambusa kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berwarna keemasan dan memiliki tekstur renyah.
Kuliner Nusantara
Hasil akhirnya adalah camilan gurih yang bisa dinikmati langsung atau dengan tambahan saus sambal untuk sensasi pedas yang lebih nikmat. Selain sebagai makanan ringan, Sambusa juga memiliki nilai budaya yang tinggi bagi masyarakat Sulawesi Barat.
Dalam berbagai acara adat dan perayaan keagamaan, seperti bulan Ramadan, Sambusa menjadi salah satu hidangan yang wajib ada. Makanan ini sering disajikan saat berbuka puasa karena rasanya yang lezat dan cukup mengenyangkan.
Dalam tradisi masyarakat Mandar, Sambusa juga kerap dihidangkan dalam acara keluarga sebagai bentuk penghormatan kepada tamu. Tak hanya itu, keberadaan Sambusa juga mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Sulawesi Barat dengan budaya kuliner global yang telah terjalin selama berabad-abad.
Saat ini, Sambusa tidak hanya ditemukan di Sulawesi Barat tetapi juga mulai dikenal di berbagai daerah lain di Indonesia. Banyak pelaku usaha kuliner yang menjadikan Sambusa sebagai produk unggulan dan memperkenalkannya ke pasar yang lebih luas.
Beberapa restoran khas Sulawesi bahkan telah memasukkan Sambusa ke dalam menu mereka, menarik minat wisatawan yang ingin mencicipi makanan tradisional dari daerah ini.
Bahkan, ada inovasi-inovasi baru dalam penyajiannya, seperti penggunaan keju, sayuran, atau bahan-bahan lain yang membuat rasa Sambusa semakin bervariasi dan menarik bagi berbagai kalangan. Keunikan dan kelezatannya menjadikan Sambusa sebagai salah satu contoh bagaimana budaya kuliner suatu daerah dapat berkembang dan tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Bagi pecinta kuliner Nusantara, mencicipi Sambusa adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan, karena makanan ini membawa jejak sejarah serta kehangatan budaya Sulawesi Barat dalam setiap gigitannya.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement