Liputan6.com, Garut - Sebanyak 1.749 ekor ternak di kabupaten Garut, Jawa Barat dinyatakan sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dua pekan menjelang datangnya momen Iduladha 2022.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Sofyan Yani, mengatakan sejak ditemukan munculnya gejala PMK di wilayah Leles dan Wanaraja, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, langsung bergegas melakukan tindakan.
“Angka kesembuhan memang tinggi, namun masih ada hewan mati akibat PMK,” ujarnya, Sabtu (25/6/2022).
Advertisement
Baca Juga
Tim teknis Satgas PMK yang dibentuk pemerintah, terus bergerak melakukan tindakan mulai dari karantina wilayah, biosekuriti, pengobatan ternak bergejala PMK, hingga penyemprotan disinfektan di area kandang yang terdampak.
“Vaksinasi PMK pun mulai dilakukan untuk pengebalan ternak terutama ternak yang sehat,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Momen Iduladha
Sementara itu vaksinasi darurat bisa dilakukan, dengan peruntukan ternak sapi perah dan sapi bibit yang berada di area kandang yang belum terdampak PMK.
“Vaksinasi kedua dilaksanakan dalam waktu empat minggu, dan booster diberikan enam bulan kemudian,” kata dia.
Saat ini sebanyak 5.227 hewan ternak telah mendapatkan pengobatan, dari jumlah itu sebanyak 3.452 hewan di antaranya bergejala PMK.
“Total hingga hari ini sebanyak 75 ekor ternak mati dengan gejala PMK,” kata dia.
Untuk menghindari peningkatan PMK di Garut dua pekan menjelang datangnya momen Iduladha 2022, pengawasan lalu lintas ternak masuk dan keluar Kabupaten Garut, terus diperketat melalui chek point yang dilakukan seluruh tim Satgas PMK Garut.
Data terakhir yang berhasil dicatat Satgas Pengendalian dan Penanggulangan PMK Garut, menyatakan wabah PMK kini sudah menyebar di 21 dari 42 kecamatan Kabupaten Garut. Angka itu terus naik dari sebelumnya yang hanya terdeteksi di 19 kecamatan.
Advertisement