Teror Anjing Gila di Bulukumba, 177 Warga Jadi Korban

Pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya preventif dan persuasif atas fenomena anjing gila tersebut.

oleh Fauzan diperbarui 04 Jul 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 17:00 WIB
Anjing - Vania
Ilustrasi Anjing/https://unsplash.com/Pedro Sanz

Liputan6.com, Bulukumba - Warga di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan diresahkan dengan teror anjing gila beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data, sedikitnya sudah 177 warga yang telah menjadi korban gigitan anjing gila sejak Januari hingga Mei 2022. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba Thaiyeb Maningkasi mennyebutkan terbaru ada 4 warga yang kembali menjadi korban gigitan anjing gila. Tiga di antaranya merupakan warga Kecamatan Ujungbulu, sedangkan satu korban lainnya merupakan warga Palangisan, Desa Balleangin, Kecamatan Ujungloe.

"Total dari Januari hingga Mei itu ada 177 warga yang menjadi korban," kata Thaiyeb dalam keterangannya, Senin (4/7/2022). 

Dia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani fenomena tersebut. Salah satunya adalah dengan menangkap anjing-anjing yang telah meresahkan warga tersebut. Anjing-anjing yang ditangkap itu pun telah diperiksa kesehatannya dan terbukti positif rabies

"Dari tiga sampel anjing yang diambil, dua di antaranya positif rabies," kata Thaiyeb.

Selain itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba, melalui bidang peternakan intens melakukan vaksinasi rabies. Sementara pengobatan untuk warga yang menjadi korban dilakukan oleh Dinas Kesehatan. 

"Untuk proses vaksinasinya, kita (Dinas Pertanian) yang lakukan. Tapi pengobatannya ada pada Dinas Kesehatan," terang Thaiyeb Maningkasi.

Thaiyeb menambahkan, untuk pencegahan selain vaksinasi rabies, dapat dilakukan dengan langkah eliminasi dan sterilisasi betina. Hanya saja, untuk sterilisasi betina sangat jarang dilakukan.

“Eliminasi itu dengan bentuk racun rabies. Tapi racun ini sudah tak diproduksi lagi. Kalaupun ada harganya Rp80 juta per kilogram. Kalau sterilisasi itu sama dengan dikebiri,” tuturnya. 

 

Serang Siapa Saja

Ilustrasi rabies
Selama 4 tahun, Kabid Keswan Distan Denpasar umumkan bebas rabies. (Foto: Unsplash)

Sementara itu, Dokter Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, drh Mizwar Amansyah menjelaskan bahwa anjing gila itu menyerang siapa saja yang dilihatnya terutama saat hari mulai gelap, hal itu dikarenakan karena anjing gila itu sensintif. Parahnya bagian tubuh manusia yang diserang umumnya adalah bagian tubuh atas.

"Makanya anjing gila akan menggigit di waktu gelap seperti magrib-subuh, akan langsung melompati apapun yang ada di depannya. Bagian yang biasa digigit adalah bagian atas (dari atas pusat sampai kepala)," terang Mizwar.

Untuk pertolongan pertama, lanjutnya, segera bersihkan bagian yang tergigit dengan sabun dan air yang mengalir. Kemudian segera ke Pusat Kesehatan Masyarakat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

“Kalau yang menggigit adalah anjing rabies (gila), maka kemungkinan virus ini akan cepat menuju ke target organ yaitu otak. Kalau sudah sampai di otak maka kematian bisa terjadi, makanya pertolongan harus segera dilakukan,” katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya