Kabar Baik Jelang Idul Adha, 8.000 Ekor Hewan Ternak Sumut Sembuh dari PMK

Kabar baik datang dari Sumatera Utara (Sumut) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada Minggu, 10 Juli 2022. Sebanyak 8.000 ekor hewan ternak di Sumut sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

oleh Reza Efendi diperbarui 08 Jul 2022, 23:59 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2022, 23:59 WIB
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat, 8 Juli 2022 (Istimewa)

Liputan6.com, Medan Kabar baik datang dari Sumatera Utara (Sumut) menjelang Idul Adha 1443 Hijriah yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada Minggu, 10 Juli 2022. Sebanyak 8.000 ekor hewan ternak di Sumut sembuh dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, provinsi yang dipimpinnya berada di posisi keempat terbesar terpapar PMK. Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 19 kabupaten yang sudah terpapar, dan paling parah di Batubara.

"Kita (Sumut) sudah 14 ribu terpapar, ada 8.000 sembuh dan 17 ekor mati," kata Edy Rahmayadi saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat, 8 Juli 2022.

Gubernur Edy juga mengatakan, hewan ternak yang tertular PMK kebanyakan masih dalam kategori ringan dan sedang. Sedangkan yang terpapar kategori berat masih minim sekali.

"Kalau binatang sudah kena sakit berat, harus dimatikan, tetapi ada pengganti, nanti dicatat," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kebutuhan Hewan Kurban

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menegaskan, kebutuhan kurban Sumut mencukupi (Istimewa)

Edy Rahmayadi menegaskan, kebutuhan kurban Sumut mencukupi. Saat ini tersedia stok 70 ribu ekor hewan kurban. Sementara kebutuhan hewan kurban di daerah ini sekitar 35 ribu sampai 40 ribu ekor saja.

Mengenai pemotongan hewan kurban, Gubernur Edy juga mengimbau agar pemotongan lebih baik dilakukan di tempat pemotongan hewan. Hal itu dilakukan agar PMK tidak tersebar luas.

Para peternak diingatkan agar tidak sembarangan membeli obat untuk diberikan ke ternaknya. Karena pemerintah akan memberikan obat-obatan untuk ternak yang terserang PMK.

"Ada obat-obatan berupa antibiotik walaupun terbatas itu sudah tersebar, kita tidak memperjualbelikan," ucapnya.

Salurkan 10 Ribu Vaksin

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Gubernur Edy ikut menyuntikan vaksin langsung ke hewan ternak (Istimewa)

Pada kesempatan tersebut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi secara simbolis menyalurkan 10 ribu vaksin PMK serentak ke kabupaten/kota di Sumut. Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan PMK yang menyerang ternak.

Total vaksin yang sudah tiba di Sumut sebanyak 11.600 vaksin. Sebanyak 1.600 vaksin tahap pertama sudah lebih dulu disalurkan ke daerah, dan saat ini disalurkan 10.000 lagi secara serentak ke daerah kabupaten/kota.

"Hari ini serentak kita bagikan dan lakukan vaksin, dan saya akan mengajukan kembali vaksin," sebutnya.

Gubernur Edy juga ikut menyuntikan vaksin langsung, namun tetap dibantu dokter hewan. Dia juga meninjau kondisi sapi dan peternakan milik warga setempat.

Peternak Ikuti Imbauan

Hewan ternak
Hewan ternak (Istimewa)

Peternak dari Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Deli Serdang, Rizky Adriandi, menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi. Dia juga akan mengikuti imbauan gubernur untuk tidak membeli obat-obatan secara sembarangan.

"Selama PMK ini, kita harap ada solusi supaya cepat berakhir. Alhamdulillah, pemerintah sudah mulai memberikan solusi, mudah-mudahan ini cepat berakhir," ucapnya.

Diakui Rizky, PMK tidak terlalu memengaruhi penjualan hewan ternaknya. Pada musim kurban ini dia sudah menjual banyak sapinya tanpa kendala.

"Kalau pengaruhnya pasti ada. Tao, alhamdulillah, karena sapi kita sehat jadi tak bermasalah besar," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya