Mengenal Molanggu, Metode Pengobatan Mistis yang Melegenda di Gorontalo

Penyakit yang datang tanpa sebab sangat berhubungan dengan hal-hal gaib atau mistis, maka pengobatannya tidak bisa ke dokter.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 13 Agu 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2022, 03:00 WIB
Tradisi Molanggu
Warga Gorontalo saat melakukan ritual tradisi pengobatan tradisional yang disebut dengan molanggu (Arfandi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Sebagian masyarakat di Gorontalo masih percaya, penyakit yang datang tanpa sangat sebab berhubungan dengan hal-hal gaib atau mistis. Maka pengobatannya pun tidak cukup hanya pergi ke dokter atau bidan. Mereka biasanya datang ke orang pintar untuk melakukan pengobatan yang bernama Molanggu. 

Meski sebagian besar warga perkotaan sudah tidak mempercayai ini, namun warga di kampung-kampung di Gorontalo masih banyak yang percaya. Bahkan metode pengobatannya pun banyak ditemui di pelosok desa.

Warga Desa yang masih mempercayai metode ini, ketika sakit secara tiba-tiba, tak perlu ke dokter. Cukup mereka mendatangi petuah yang biasa mengobati orang sakit dengan metode Molanggu.

Hingga saat ini, nama Molanggu tersebut belum diketahui apa artinya. Namun yang pasti, Molanggu adalah proses pengobatan tradisional Gorontalo yang dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit termasuk gangguan makhluk halus.

Tradisi pengobatan Molanggu biasanya dilakukan oleh petuah perempuan. Jika ada yang sakit tiba-tiba, mereka menganggap itu adalah gangguan mahluk halus atau yang dikenal dengan gurumi.

Ketika ada yang mengalami sakit seperti ini, biasanya petuah Gorontalo melakukan ritual dengan cara menarik rambut wanita yang menderita sakit.

Molanggu dilakukan dengan cara mengumpulkan beberapa helai rambut di bagian tengah kepala orang yang sakit. Kemudian ditarik perlahan dan dilakukan berulang kali hingga berbunyi.

"Bisa juga rambut orang yang sakit, bisa juga rambut petuah itu yang ditarik-tarik hingga mengeluarkan berbunyi," kata Mali Isa salah satu yang masih menggunakan tradisi ini kepada Liputan6.com, Jumat (12/8/2022).

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kearifan Lokal

Meski perkembangan teknologi dalam bidang medis begitu pesat berkembang, penobatan ini masih banyak yang menggunakan. Bahkan dirinya pun kerap didatangi orang ketika mengalami hal yang sama.

"Dari dulu sampai saat ini masih banyak juga yang percaya soal tradisi molanggu," katanya.

Menurutnya, jika gurumi sendiri terjadi karena gangguan makhluk halus. Biasanya, tanpa disadari orang sakit itu awalnya bertemu makhluk halus.

"Selain makhluk halus, juga secara tidak sengaja menyebut orang terdekat yang sudah meninggal, itu juga pemicunya dan bisa diobati dengan ritual molanggu ini," ungkapnya.

"Biasanya usai diobati dengan molanggu, beberapa menit kemudian rasa sakit itu akan segera hilang. Jadi bukan tidak percaya dokter, artinya ini kearifan lokal dan harus dipelihara," katanya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya