Liputan6.com, Bandung - Memasuki musim hujan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga menghadapi bencana banjir dan longsor. Bencana tersebut kerap menerjang di beberapa wilayah Jabar saat musim penghujan tiba.
Baca Juga
Advertisement
"BPBD se-Jabar sedang siaga satu, semua relawan sudah siaga satu," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/9/2022).
Emil, sapaannya mengatakan, status siaga diperlukan mengingat Jabar merupakan provinsi yang rawan bencana alam. Khusus mencegah banjir, dia meminta masyarakat disiplin dalam membuang sampah.
"Jadi memang ini sudah musimnya, setahun ada kurang lebih 2.000 kebencanaan. Contohnya ada longsor kan, ada yang meninggal juga. Sudah ditangani di lapangan dan mitigasi juga sedang dilakukan," ujarnya.
Emil mengungkapkan, kesiagaan BPBD dan relawan di Jabar tidak hanya dilakukan saat bencana terjadi. Namun, juga saat bencana bisa diprediksi dengan pemetaan dan analisis data.
"Disebut siaga enggak hanya kejadian ya, tapi kita perintahkan aktif di grup WhatsApp-nya," dia menegaskan.
Rutin Cek Cuaca
Mantan Wali Kota Bandung itu mengatakan, mengecek kondisi cuaca kini harus menjadi kebiasaan. Terlebih, kondisi cuaca saat ini kerap tak bisa diprediksi.
"Nah budaya cek cuaca sekarang harus jadi budaya karena ekstremitas dari hujan hari ini tidak bisa diduga seperti dulu," kata Emil.
Advertisement
Jumlah Bencana Relatif Lebih Sedikit
Emil menyatakan hingga saat ini, jumlah peristiwa bencana alam di wilayah Jabar lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Diketahui, bencana tanah longsor di Jabar terakhir kali menerjang Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Selasa (13/9/2022). Longsor terjadi saat hujan deras sekitar pukul 20.00 WIB.
Berdasarkan laporan, dua orang meninggal dunia akibat bencana longsor ini, dan 28 kepala keluarga (KK) atau 88 jiwa terdampak terpaksa diungsikan. Longsor juga mengakibatkan sejumlah rumah rusak.
"Sampai hari ini jumlahnya lebih sedikit dari tahun lalu, per September jika dibandingkan. Mudah-mudahan sampai Desember enggak ada yang lebih parah lagi," kata Emil.