Menuai Berkah Tomat di Musim Hujan

Serangan hama tomat meningkat drastis selama musim hujan, menyebabkan lonjakan biaya pembelian pestisida. Petani harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

oleh Arfandi Ibrahim Diperbarui 17 Feb 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2025, 11:00 WIB
Petani Tomat
Dua orang petani menata tomat hasil panen untuk dijual... Selengkapnya

Liputan6.com, Gorontalo - Petani tomat di Gorontalo merasakan berkah musim hujan dengan meningkatnya kesuburan tanaman mereka. Curah hujan yang tinggi memberikan kelembapan optimal bagi pertumbuhan tomat.

Hasil panen diprediksi juga lebih melimpah dibandingkan musim kemarau. Namun, di balik berkah tersebut, tantangan besar juga menghantui para petani.

Serangan hama tomat meningkat drastis selama musim hujan, menyebabkan lonjakan biaya pembelian pestisida. Petani harus mengeluarkan lebih banyak modal untuk menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

"Kami bersyukur tanaman tumbuh subur, tetapi hama seperti ulat dan kutu daun berkembang pesat. Biaya untuk membeli obat hama juga meningkat," ujar Rahman, seorang petani tomat di Kabupaten Gorontalo.

Sementara itu, petani yang berada di dataran rendah menghadapi tantangan tambahan berupa banjir. Genangan air dalam waktu lama dapat merusak tanaman dan menurunkan hasil panen.

Meski demikian, sebagian besar petani tetap optimistis dapat mempertahankan produktivitas mereka dengan perawatan yang lebih intensif.

Antisipasi Hama Tomat di Musim Hujan

Untuk mengatasi serangan hama yang meningkat selama musim hujan, petani di Gorontalo mulai menerapkan berbagai strategi pencegahan. Salah satunya adalah dengan memilih varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Selain itu, pengolahan lahan yang baik menjadi kunci utama. Petani dianjurkan memastikan drainase berfungsi optimal agar air tidak menggenang dan menyebabkan kelembapan berlebih yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan hama. Penggunaan mulsa plastik juga menjadi solusi untuk menjaga kestabilan kelembapan tanah.

"Penerapan pengendalian hama alami dengan menanam tanaman pengusir hama seperti bawang putih dan kemangi di sekitar ladang tomat. Ini membantu mengurangi populasi hama tanpa perlu banyak pestisida dengan biaya mahal," ujarnya

Balai Pelatihan Pertanian mengimbau petani untuk menerapkan teknik pertanian berkelanjutan guna mengurangi dampak hama dan penyakit tanaman.

"Kami menyarankan penggunaan pestisida alami dan metode pertanian terpadu untuk menjaga keseimbangan ekosistem pertanian," kata Hasan Ngadi kepala BPP Suwawa.

Dengan tantangan dan peluang yang ada, para petani tomat di Gorontalo terus berupaya mengoptimalkan hasil panen mereka. Jika serangan hama dapat dikendalikan, musim hujan tahun ini berpotensi memberikan keuntungan yang signifikan bagi mereka.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya