Tragedi Kanjuruhan Malang, Ganjar Pranowo: Ini Harus Menjadi Evaluasi Besar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang mengakibatkan 127 orang meninggal, harus menjadi momentum evaluasi besar-besaran terhadap dunia persepakbolaan Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2022, 12:31 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 12:23 WIB
Potret Derby Jatim yang Berakhir Tragedi
Mobil dibakar di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang tewas ketika para penggemar yang marah menyerbu lapangan sepak bola setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. (PUTRI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang mengakibatkan 127 orang meninggal, harus menjadi momentum evaluasi besar-besaran terhadap dunia persepakbolaan Indonesia.

"Ini harus menjadi evaluasi besar, baik pihak penyelenggara maupun para suporter tim sepakbola dan petugas keamanan," katanya di Semarang, Minggu, tentang tragedi seusai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya tersebut.

Khusus terkait dengan suporter, Ganjar berharap ada sebuah pertemuan besar yang melibatkan seluruh kelompok suporter di Indonesia yang bertujuan untuk mencari solusi agar tindakan serupa tidak terulang kembali.

"Para suporter harus bisa menahan diri, saling menjaga. Kayaknya penting deh dibuat satu pertemuan, kongres antarsuporter agar mereka punya value bersama untuk kemudian mereka bisa saling menjaga. Sehingga setiap pertandingan ada code of conduct-nya, ada PAC yang bisa mengontrol teman-temannya sendiri, dan tidak boleh terulang lagi," ujarnya, dikutip Antara.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Semestinya Bisa Dihindari

Foto: Nasib Malang Sepak Bola Indonesia, 127 Orang Kehilangan Nyawa di Stadion Kanjuruhan
Tetapi pihak keamanan melakukan kebijakan yang kontroversial. Mereka justru menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang terus merengsek ke dalam lapangan. Langkah tersebut justru membuat kondisi di lapangan makin runyam. (AP/Yudha Prabowo)

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan duka cita yang mendalam untuk semua korban kerusuhan, terutama korban meninggal dunia.

"Tentu sejumlah 127 orang kalau tidak salah di beritanya, itu jumlah yang sangat tidak sedikit. Mudah-mudahan korban yang meninggal itu khusnul khatimah," katanya.

Ia tidak memungkiri jika suporter selalu antusias dan penuh semangat saat mendukung tim kebanggaannya berlaga dan semangat itu selalu membuat suasana di seluruh stadion membara.

Kendati demikian, tragedi seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan seharusnya dapat dihindari ketika semua pihak bisa saling menjaga.

"Memang kalau kita bertanding dengan suasana yang wah pasti semangat, tapi ada yang harus kita jaga bahwa itu adalah saudara kita bahwa itu adalah tim-tim yang hebat yang kita dukung dan kita pendukungnya itu juga orang-orang yang punya nilai kemanusiaan, maka emosinya mesti betul-betul dijaga," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya