Arti Gangguan Bipolar, Gejala, dan Cara Merawatnya

Gangguan bipolar ini sifatnya kronik dan berat menyebabkan mood dapat berubah dari sangat meningkat menjadi sangat menurun.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 12 Okt 2022, 21:41 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 20:34 WIB
Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar

Liputan6.com, Bandung - Setiap orang mengalami pasang surut dalam suasana hati mereka, ada yang merasa senang saat bahagia, dan depresi saat merasa tersesat. Ini normal, tapi jika suasana hati mereka seperti naik roller coaster, kadang-kadang naik dan turun, memiliki mood tertekan jangka panjang yang bercampur dengan periode kenaikan suasana hati, mereka mungkin telah mendapat gangguan afektif bipolar, juga dikenal sebagai manic-depressive.

Gangguan mood ini disertai dengan perubahan perilaku, pikiran, dan energi secara signifikan. Gangguan bipolar ini sifatnya kronik dan berat sehingga mood dapat berubah dari sangat meningkat menjadi sangat menurun. Antara mood naik dan turun tersebut, terdapat mood normal.

Kementerian Kesehatan RI mengklasifikasikan terkait Skizoafektif. Ini adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan dua gambaran yang berulang yaitu gambaran gangguan skizofrenia (memenuhi kriteria A skizofrenia) dan episod mood baik depresi mayor maupun bipolar. 

Ada tiga subtipe gangguan skizoafektif yaitu tipe manik, tipe depresi, dan tipe campuran. Gangguan afektif bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup.

Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) di mana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania) dan pada waku lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). 

Episode berulang hanya hipomania atau mania digolongkan sebagai gangguan bipolar. Episode manik biasanya dimulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata sekitar 4 bulan). Depresi cenderung berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi setahun kecuali pada orang lanjut usia.

Penggolongan gangguan bipolar bila mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV- text revised (DSM IV-TR), gangguan bipolar dibagi menjadi empat jenis yaitu gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan siklotimia, dan gangguan bipolar yang tak dapat dispesifikasikan.

Sedangkan DSM V atau Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke 5 tahun 2015 mengklasifikasikan gangguan bipolar menjadi beberapa jenis yaitu gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, dan gangguan siklotimik.

Gangguan bipolar I dan II, berdasarkan DSM IV-TR dapat diklasifikasikan melalui pola kekambuhan, yaitu pada gangguan bipolar I ditandai dengan adanya satu atau lebih episode manik atau campuran dan biasanya terdapat satu atau lebih episode depresi berat.

Gangguan bipolar II diklasifikasikan dengan adanya episode depresi berat dan hipomanik berulang tetapi tanpa adanya episode manik. Pada gangguan siklotimia diklasifikasikan dengan terdapat fluktuasi mood berkepanjangan selama setidaknya dua tahun, tidak berhubungan dengan adanya keadaan eksternal, termasuk adanya episode tunggal dari depresi dan hipomanik (tetapi tanpa manik) dengan tingkat keparahan yang tidak cukup untuk memenuhi kriteria diagnostik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gejala Klinis

Merupakan Gangguan Jiwa Akibat Depresi Berat
Gangguan jiwa ini merupakan tingkatan lebih parah dari bipolar dan skizofrenia (Sumber foto: medicalinsider.ru)

Penderita akan mengalami depresi atau manik. Saat berada dalam fase manik, pasien merasa sangat gembira, melebih-lebihkan kemampuannya dan menjadi sangat energik. Saat berada dalam fase depresi, pasien merasa tertekan, pesimis dan kehilangan minat atas banyak hal.

Gejala umum meliputi:

Gejala manik

Emosi: Suasana hati gembira yang abnormal, melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri.

Gejala depresi

Emosi: Suasana hati sedih terus-menerus.

Kehilangan minat atas berbagai hal dan kemampuan untuk mencari kesenangan

Gejala manik

Kognitif: Penuh ide baru dan menarik, menganggap diri sendiri lebih menonjol dan penting daripada orang lain. Pemikiran berpindah-pindah dari satu hal ke hal lain secara cepat.

Gejala depresi

Kognitif: Rasa tidak berharga atau rasa bersalah. Keinginan untuk bunuh diri

Gejala manik

Fisik: Sangat enerjik

Gejala depresi

Fisik: Keletihan kronis

Gejala manik

Perilaku: Bicara cepat, membuat keputusan secara gegabah, mis. membelanjakan uang secara ceroboh.

Gejala depresi

Perilaku: Kehilangan minat atas sesuatu yang dulu disenangi, gerakan tubuh cemas, misalnya sulit duduk tenang.

Jika Anda mengalami situasi serupa, mohon berkonsultasi dengan dokter atau psikolog klinis untuk asesmen profesional untuk menerima bantuan atau perawatan yang dibutuhkan. Perawatan sedini mungkin akan lebih baik untuk penyembuhan.


Cara Merawat Gangguan Bipolar

Kenali Gangguan Bipolar Pada Wanita Hamil
Perlu mengetahui faktor risiko gangguan bipolar bagi wanita hamil

Obat-obatan

Obat-obatan yang umum untuk gangguan bipolar meliputi penstabil suasana hati, seperti litium, dan antidepresan, seperti penghambat ambilan kembali serotonin selektif (SSRI).

Perawatan psikologis

Biasanya dilakukan bersamaan dengan pemberian obat-obatan, perawatan psikologis seperti psikoedukasi, terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal dan ritme sosial serta terapi terfokus pada keluarga dapat membantu penderita mengelola gejala secara lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya