Liputan6.com, Medan Danau Toba merupakan danau kebanggaan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) dan juga merupakan salah satu destinasi wisata terbaik.
Keindahan alam yang disuguhkannya, membuat Danau Toba menjadi tempat wisata yang cukup banyak dikunjungi tak hanya warga lokal, bahkan hingga luar negeri.
Tak hanya sekadar tempat wisata, ternyata danau yang memiliki panjang 100 kilometer tersebut juga sering dijadikan sebagai lokasi syuting film layar lebar.
Advertisement
Baca Juga
Berikut deretan film layar lebar yang menampilkan keindahan Danau Toba:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Ngeri-Ngeri Sedep
Ngeri-Ngeri Sedap adalah film bergenre komedi yang disutradarai putra berdarah Batak, Bene Dion Rajagukguk dan cerita tentang keluarga Pak Domu dan Mak Domu yang tinggal bersama Sarma, ingin sekali tiga anaknya, Domu, Gabe dan Sahat yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu.
Hampir sebagian besar lokasi syuting di film Indonesia tahun 2022 yang telah ditonton lebih dari 2,8 juta penonton itu di kawasan Danau Toba.
Bahkan, berkat kesuksesan film yang dibintangi anak-anak Medan tersebut beberapa tempat yang dijadikan sebagai lokasi syuting di kawasan Danau Toba kini ramai dikunjungi.
Salah satunya adalah Bukit Holbung yang berada di Dolok Raja, Kec. Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara dan menawarkan keindahan panorama Danau Toba dan lanskap jajaran bukit dari puncak dengan lahan rumput dan jalur pejalan kaki.
Advertisement
2. Toba Dream
Toba Dreams adalah sebuah film Indonesia yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karangan tokoh Batak, T.B. Silalahi. Film ini berlatar belakang tentang kisah cinta yang terlalu mencintai.
Seperti Sersan Mayor Tebe yang mendidik anak-anaknya layaknya pasukan tempur karena cintanya yang luar biasa kepada mereka. Maka ketika Ronggur, anak sulungnya menjadi pemberontak dalam keluarga, terjadilah konflik mendalam antara ayah dan anak.
Ronggur yang sesungguhnya mewarisi tabiat keras ayahnya menemukan cinta dalam diri Andini, seorang wanita Jawa yg berbeda agama.
Film ini adalah tentang mimpi Sersan Mayor Tebe yang ingin hidup dengan tenang dan damai mengandalkan uang pensiunan tentara dan memilih pulang untuk membangun kampung halamannya.
Tapi Ronggur menolak, dia ingin membuktikan bahwa selama ini ayahnya salah memilih jalan hidup. Dengan penuh siasat Ronggur menjelma menjadi pentolan mafia narkoba dan merebut Andini dari orang tuanya yang tak merestui hubungan mereka.
Di antara gemerlapnya Jakarta dan ketenangan Danau Toba, sersan Tebe, Ronggur dan Andini merajut drama perjalanan mereka. Di Danau Toba jualah mimpi dan cinta mereka bermula.
Ada beberapa lokasi syuting Toba Dreams yang menunjukkan keindahan Danau Toba, seperti di Dusun Siambat Dalan di Desa Lintong Nihuta, Kabupaten Toba.
Lokasi itu merupakan tempat yang digunakan dalam proses syuting film yang dibintangi oleh aktor Vino G Bastian yakni Toba Dreams tersebut. Tak hanya itu, ada beberapa lokasi syuting lainnya di kawasan Danau Toba yang hingga kini menjadi cukup terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan.
3. Cahaya Cinta Pesantren
Cahaya Cinta Pesantren yang dibintangi beberapa artis ternama seperti Yuki Kato, Febby Rastanty, Sivia Azizah, Vebby Palwinta, Rizky Febian, Fachri Muhammad, Elma Theana, Zee Zee Shahab dan Wirda Mansur ini juga menjadikan salah satu kawasan di Danau Toba sebagai lokasi syuting.
Film yang dirilis pada Oktober 2016 ini mengangkat kisah kehidupan seorang anak nelayan di Danau Toba bernama Shila, anak perempuan yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri favorit di daerahnya namun tidak lolos, karena keterbatasan biaya orang tuanya tidak mungkin menyekolahkan Shila di SMA Swasta, awalnya Shila menolak namun atas bujukan orang tuanya jadilah Shila santri di Pesantren Al-Amanah.
Dunia pesantren yang disiplin ditambah jadwal pelajaran dan kegiatan yang seakan tiada henti membuat Shila mesti beradaptasi, di pesantren Shila bersahabat dengan Manda, Aisyah dan Icut. Tapi dengan Manda, Shila merasa paling dekat.
Karena keduanya tidak betah tinggal di pesantren tanpa sepengetahuan yang lain, keduanya pun kabur dari pesantren. Tapi takdir membawa mereka berdua kembali ke pesantren itu.
Manda mantap untuk menjadi santri di situ. Tapi Shila, masih belum yakin. Selain urusan pelajaran, sebagai gadis yang tengah puber, shila pun berurusan dengan perasaan. Dia jatuh hati pada Rifqy, santri senior. Shila berusaha menjalani kehidupan pesantren ditengah bermacam konflik.
Mulai dari konflik yang membuat persahabatannya berantakan. “kepergian” orang yang ia sayangi, hingga dia sempat diancam akan dikeluarkan dari pesantren justru saat ia telah benar-benar jatuh hati pada pesantren itu.
Dan Shila berhasil melalui itu semua, karena pesan ayahnya sebelum ia berangkat ke pesantren. Cerita keluarga, persahabatan, romantisme dan seluk beluk anak-anak muda yang menempuh pendidikan di pesantren. Hal ini divisualkan dalam gambar-gambar yang dinamis, membentuk mosaik yang jalin menjalin.
Setting waktu dan lokasi, akan dibalut dalam sinematografi yang indah membuat dramatis film ini begitu menyentuh dan bermakna. Ditambah oleh unsur pariwisata dimana dalam film ini terdapat adegan silat lokal dan lokasi syuting di Medan dan Danau Toba.
Advertisement