Uji Coba Perahu Baru Berujung Maut di Rote Ndao NTT, 7 Orang Meninggal

Perahu bernama 'Hacker' yang baru saja dibuat dilaporkan terbalik di perairan Pantai Loedi Desa Bo'a, Rote Ndao, NTT, saat diuji coba.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2022, 12:34 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2022, 12:33 WIB
KM Arung Samudera Karam Terhantam Ombak di Bengkulu, Tujuh ABK Hilang
Ilustrasi kapal tenggelam. Ilustrasi: Kriminologi.id

 

Liputan6.com, Kupang - Perahu bernama 'Hacker' yang memuat 41 penumpang dilaporkan terbalik di perairan Pantai Loedi Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao NTT, Minggu (16/10/2022). Akibatnya 7 orang ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. 

Kepala Desa Bo'a Mersianus Tite, Senin (17/10/2022) mengatakan, ada dua wisatawan yang ikut membantu melakukan evakuasi dan pencarian para korban dalam peristiwa kecelakaan perahu sehingga banyak penumpang yang bisa selamat.

Tite menceritakan, peristiwa yang merenggut nyawa 7 orang warga setempat itu bermula ketika warga Dusun Loedi dan Ndundao, Desa Bo'a bergotong royong mendorong perahu yang baru selesai dibuat untuk masuk ke laut dan siap untuk dioperasikan itu.

Perahu yang dinahkodai Paulus Hangge tersebut mulai masuk laut untuk diuji coba mengelilingi laut di sekitar Pantai Loedi Desa Bo'a. Turut serta dalam pelayaran itu 41 orang penumpang terdiri atasi 14 orang anak-anak serta 27 orang dewasa.

Setelah 20 menit berlatar lepas pantai Desa Bo'a ke pantai Ndundao Loeona atau sekitar 200 meter dari tepi pantai ketika hendak balik arah perahu miring, diduga karena kelebihan muatan, sehingga perahu miring dan oleng sehingga para penumpang jatuh ke laut.

Peristiwa perahu tenggelam itu menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan 34 orang penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

Ia mengatakan dalam proses penyelamatan dan pencarian korban dalam peristiwa itu dibantu dua orang warga negara asing yaitu Richard dan Vinsent yang sedang berwisata di daerah itu.

"Proses pencarian dan penyelamatan para korban bisa dilakukan dengan cepat atas bantuan warga dan dua warga negara asing yang membantu penyelamatan para korban dengan menggunakan speed boat sehingga bayak warga yang dapat diselamatkan dalam peristiwa itu," kata Tite. 

 

Penyebab Kecelakaan

Sementara itu, Tim penyidik Reskrim Polsek Rote Barat dan Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, memeriksa sejumlah saksi terkait kecelakaan kapal motor yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia itu.

"Sedang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik," ujar Kapolres Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Polisi I Nyoman Putra Sandita saat dikonfirmasi dari Kupang, Senin.

Aparat kepolisian setempat memastikan bahwa penyebab kecelakaan kapal itu karena jumlah penumpang melebihi kapasitas atau daya tampung kapal.

Nyoman Putra menyebutkan ada 41 orang penumpang di atas kapal yang tenggelam di Pantai Leodik, Desa Bo'a, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

"Jadi, kalau dilihat dari laporan sementara diketahui bahwa kapal tersebut tenggelam karena jumlah penumpang kapal itu kelebihan kapasitas," ujarnya.

Nyoman Putra juga menjelaskan, kecelakaan kapal itu bermula saat sebagian warga Desa Bo'a dari Dusun Loedi dan Dusun Ndundao bergotong-royong mendorong kapal motor yang diberi nama "Hacker" yang baru selesai dibuat.

Kapal itu didorong hingga masuk ke laut dan siap dioperasikan. Kapal yang dinakhodai oleh Paulus Hangge diuji coba mengelilingi laut di sekitar Pantai Loedi, Desa Bo’a, dengan penumpang sebanyak 41 orang.

"Ada 41 orang penumpang terdiri atas 14 orang anak dan dewasa 27 orang," tambah Kapolres.

Sekitar 20 menit kapal menyusuri Pantai Loedi ke Pantai Ndundao “Loeona” berjarak sekitar 200 meter dari pantai.

Pada saat kembali ke Pelabuhan Loeona, kapal miring karena muatan melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan para penumpang jatuh ke laut.

Setelah kejadian tersebut, dilakukan pencarian oleh masyarakat Desa Bo’a dengan dibantu seorang warga negara asing bernama Richard dan Vincent.

"Pencarian yang dibantu dua WNA menggunakan speed dan papan selancar hingga ditemukan para korban," tambah Kapolres Rote Ndao.

Dari 41 orang yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam itu, terdapat korban meninggal dunia yang jumlahnya tujuh orang dan 34 orang selamat.

"Sebelas orang di antaranya dirawat di Puskesmas Delha," tandas Nyoman Putra.

Dua korban selamat yang sempat dirawat di Puskesmas Delha kemudian dirujuk ke RSUD Ba'a, Kabupaten Rote Ndao, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Sementara jenazah tujuh korban sudah diserahkan ke pihak keluarga setelah dilakukan visum oleh petugas medis. Polisi kemudian mengamankan barang bukti kapal "Hacker" dan masih mendalami penyebab kecelakaan itu.

 

Daftar Korban

 

Berikut nama korban meninggal dunia:

1. Paulus Hangge (37), warga Dusun Loedik, Desa Bo'a (Kapten)

2. Nikson Mbatu (27), warga Dusun Ndundao, Desa Bo'a

3. Yan Bunda (49), warga Dusun Ndundao, Desa Bo'a

4. Andi Hangge (23), warga Dusun Loedik, Desa Bo'a

5. Putri Bunda (12), warga Dusun Ndundao, Desa Bo'a

6. Jendri Bunda (17), warga Dusun Ndundao, Desa Bo'a

7. Deni Adu (34), warga Dusun Ndundao, Desa Bo'a

Korban selamat dan dirawat di Puskesmas Delha:

1. Lot Hangge (15)

2. Hengki Mbatu (34)

3. Adi Tang (27)

4. Rio Nggadas (18)

5. Gisel Mbatu (11)

6. Petronela Nggadas (33) (rujuk ke RSUD Baa)

7. Wehelmina Lulu (33)

8. Yakobis Hangge (11)

9. Ruslin Hangge (6) (rujuk ke RSUD Baa)

10. Miksel Hangge (29)

11. Juven Huba (17)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya