Liputan6.com, Lampung Warga Desa Padang Cahya, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat resah karena keberadaan harimau di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mulai memasuki area permukiman.Â
Belakangan, harimau diduga memangsa hewan ternak milik warga setempat. Hal itu diketahui oleh pemiliknya, setelah mendengar suara jeritan kambing dari dalam kandang, di belakang rumahnya.
Baca Juga
Harimau yang memangsa kambing milik warga ini diperkirakan terjadi pada Senin (31/10) malam. Dari dalam rumah, pemilik ternak kaget saat melihat kambing nya diseret ke arah semak-semak.
Advertisement
"Saya tidak begitu melihat dengan jelas, karena saat itu kondisi sudah malam dan memang agak gelap, jadi saya tidak berani keluar," ucap Yolanda saat dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).
Sesaat setelah meyakini situasi sudah kondusif, barulah Yolanda bersama suaminya memberanikan diri keluar rumah untuk mengecek. Pemilik ternak menyebut pada saat itu kambing betina miliknya telah raib. Sementara keadaan kandang sudah rusak diduga oleh tarikan harimau tersebut.
Beruntung, hanya 1 ekor kambing yang dimangsa harimau. Sementara, 4 ekor kambing lainnya masih bisa diselamatkan.
"Sekarang kambing saya sisa tiga, karena satunya sudah dimangsa. Terus satu lagi mati juga saat mau dipindahkan ke tempat saudara biar lebih aman," katanya.
Pihak TNBBS Balik Bukit mengaku telah mengecek ke lokasi pasca menerima laporan dari pemilik hewan ternak bahwa telah terjadi konflik antara manusia dengan satwa liar jenis harimau.Â
Tim dari TNBBS Balik Bukit mendatangi lokasi untuk memastikan benar atau tidaknya laporan dari warga tersebut. "Setelah kita cek, memang ditemukan jejak kaki harimau kira kita panjang 12 centimeter," ucap Kepala Resort TNBBS Balik Bukit, Riga Dewangga Wiyant.
Riga menjelaskan ada beberapa jejak kaki harimau yang ditemukan oleh pihaknya pada saat melakukan pemantauan di sekitar lokasi.
Bahkan, pihaknya juga menemukan jalur keluar masuk hewan buas yang dilindungi ini di beberapa titik. "Ditemukan juga bercak darah yang diduga berasal dari hewan ternak yang di mangsa harimau," jelasnya.Â
Menurutnya, tim pemantau belum berani masuk menelusuri jejak harimau. Hanya saja dilakukan pemantauan sembari mengantisipasi kembali masuknya harimau ke area permukiman dengan menyalahkan api. Diakui, lokasi tersebut memang berada tidak jauh dari wilayah TNBBS. Sehingga, kemungkinan harimau tersebut berasal dari hutan lindung yang keluar mendekati pemukiman untuk mencari makan.
Riga mengatakan, keluarnya harimau dari habitatnya kemungkinan karena sudah merasa terusik atas aktivitas manusia seperti memikat burung dan lain sebagainya.
"Aktivitas seperti ini membuat harimau merasa terusik dan keluar mencari makan di dekat wilayah pemukiman warga, sehingga hewan ternak warga yang menjadi korban," ulasnya.
Karena itu pihaknya akan tetap melakukan pemantauan dan melakukan penghalauan disekitar lokasi untuk memastikan harimau tersebut tidak lagi mendekat ke area permukiman.
Masyarakat juga diimbau agar selalu waspada dan hati-hati khususnya ketika melintasi atau melakukan aktivitas di dekat lokasi perlintasan harimau tersebut.