Liputan6.com, Lampung - Jejak kaki harimau sumatra ditemukan di area perkebunan singkong milik warga di Desa Muara Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Timur. Temuan ini membuat masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keberadaan satwa liar yang dilindungi tersebut.
Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Reinaldo Fajar Nuswantoro Boyoh, mengonfirmasi informasi tersebut.
Menurutnya, jejak tapak harimau Sumatera terlihat jelas di area kebun singkong sekitar Muara Jaya.
Advertisement
"Informasi sementara memang seperti itu. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan menghindari aktivitas seorang diri di perkebunan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Polisi Hutan untuk mendeteksi potensi bahaya," kata Stefanus, Rabu (5/3/2025).
Diduga Terlihat Saat Malam Hari
Selain jejak kaki, kemunculan harimau juga sempat diduga terlihat oleh seorang warga setempat.
Humas Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Sukatmoko mengatakan bahwa laporan pertama kali datang dari seorang warga bernama Heri pada Senin (3/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat itu, Heri sedang mencari kodok di sekitar kebun karet Desa Muara Jaya dan mengaku melihat seekor harimau sumatra. Namun, karena kondisi malam yang gelap, penampakan tersebut tidak begitu jelas.
"Saksi langsung lari ketakutan dan melaporkan kejadian ini kepada petugas Resor Susukan Baru, Seksi PTN Wilayah I Way Kanan," jelas dia.
Advertisement
Jejak Kaki Berukuran 10 x 12 Cm
Petugas Resor Susukan Baru bersama Tim Wildlife Conservation Society (WCS) serta warga setempat langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian pada Selasa (4/3/2025). Hasilnya, mereka menemukan jejak kaki harimau dengan lebar 10 cm dan panjang 12 cm.
"Lokasi penemuan jejak ini berjarak sekitar 300 meter dari batas kawasan hutan," sebutnya.
Menanggapi temuan ini, Sukatmoko mengimbau warga sekitar agar tetap waspada, tetapi tidak panik. Ia juga menyarankan agar masyarakat tidak beraktivitas di luar rumah pada malam hari. Jika memang harus keluar, warga diminta tidak sendirian dan membawa alat penerangan.
Selain itu, ia juga meminta kerja sama masyarakat untuk melaporkan segala aktivitas perburuan liar di kawasan hutan.
"Kalau ada yang melihat perburuan liar di dalam kawasan hutan, segera laporkan ke petugas taman nasional, kepolisian, atau TNI. Jangan sampai harimau kehilangan sumber makanan karena perburuan ilegal," imbaunya.
