Liputan6.com, Blora - National Paralympic Comitte Indonesia (NPCI) merupakan wadah institusi olahraga untuk atlet berkebutuhan khusus, termasuk juga ada di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang kedudukannya sejajar atau setara dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Namun, kesejajaran itu diakui bahwa ternyata NPCI belum banyak dikenal dan diperhatikan.
Sekretaris umum NPCI Kabupaten Blora, Nur Fatoni menjelaskan tentang perbedaan secara umum antara KONI maupun NPCI. Tujuannya, semata-mata supaya publik mengetahui tentang wadah olahraga tersebut.
"Kalau KONI itu wadah atlet normal atau umum, dan NPCI itu adalah wadah khusus atlet-atlet difabel," jelas Abah Fatoni kepada Liputan6.com, Jumat (4/11/2022).
Advertisement
Baca Juga
Abah Fatoni yang juga salah satu pengurus KONI Kabupaten Blora ini juga mengatakan bahwa kaitannya dengan legalitas, NPCI itu seperti halnya olahraga yang lain yakni ada jenjang prestasi, divisi sampai internasional.
"Cuman di Blora khususnya masyarakat belum banyak yang mengenal, dan juga pengambil kebijakan belum begitu intens memperhatikan," katanya.
Ia menyebutkan total ada sekitar 38 atlet difabel yang tergabung di NPCI Kabupaten Blora. Menurutnya, dari total puluhan atlet tersebut, sebanyak 9 atlet dan 4 official turut mengikuti Kejurprov 2022 yang digelar di Kota Surakarta beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 25-27 Oktober 2022.
Alhasil dari 6 atlet yang bertanding dalam ajang Kejurprov 2022 mampu menyumbangkan totalnya 9 medali yakni 3 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sehingga, membawa Blora mampu berkuasa untuk wilayah muria raya atau eks-Karesidenan Pati.
"Sedangkan untuk tingkat provinsi kemarin, kita peringkat ke 15 dari 35 daerah yang mengikuti," ucap Abah Fatoni.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Daftar Atlet Penyumbang Medali
Pensiunan guru SLB Negeri Blora ini menceritakan para atlet yang tergabung dalam NPCI Kabupaten Blora, dulunya dari pemerintah tahun 2020 memberikan apresiasi secara khusus layaknya para atlet yang tergabung dalam KONI Kabupaten Blora. Namun, sekarang tidak sama seperti dulu lantaran keterbatasan adanya anggaran daerah.
"Jadi waktu itu untuk yang menyumbangkan emas dapat Rp30 juta. Kemudian peraknya Rp20 juta, tapi 2 tahun terakhir ini kita NPCI belum mendapatkan atau kebagian," kata Abah Fatoni.
Diketahui, sebanyak 6 atlet difabel yang membawa nama baik Kabupaten Blora dalam ajang Kejurprov 2022. Mereka yakni Ahmad Satrio meraih medali perungu di cabor bulutangkis, Sahwa Citra meraih medali perunggu cabor tolak peluru dan lempar cakram.
Kemudian, Fauziah Yasmin meraih medali emas dan perak di cabor tolak peluru dan lempar cakram, Daniel Yuri meraih 2 medali emas pada cabor lari 400 meter, Yusuf Akbar meraih medali perak lari 400 meter, dan Dedi Firnando meraih medali perak cabor tolak peluru.
Advertisement