Liputan6.com, Jakarta - Usai viralnya informasi penemuan bongkahan emas di Bukit Naga, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melalui media sosial, warga berbondong-bondong memadati area tersebut untuk mencari peruntungan.
Akibatnya, kawasan yang dulunya hijau dan ditumbuhi banyak pepohonan kini menjadi rusak. Bahkan, banyak warga yang mengeluhkan hasil emas yang didapatkan tidak sebanding dengan usaha yang dilakukan, salah satunya Rohim.
"Saya sudah seminggu baru dapat satu gram," ujar Rohim salah satu penambang emas di lokasi kepada Liputan6.com, Senin (23/1/2024).
Advertisement
Untuk mencapai lokasi, penambang harus berjalan kaki melewati bukit yang terjal dengan waktu tempuh 60 menit yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jalan raya Gunung Mas. Belum lagi jika hujan tiba, jalan setapak tersebut menjadi licin dan sangat berbahaya.
Hal senada juga dikatakan Hendro selaku Camat Tewah, Kapubaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Pihaknya mengimbau kepada warga untuk tidak mudah terpancing isu di media sosial terkait penemuan emas tersebut.
"Terkait emasnya memang ada, tetapi nilainya tidak seberapa, tidak seperti yang beredar di media sosial," ungkap Hendra.
Hendra juga terus berupaya berkoordinasi dengan pihak TNI dan Polri, guna mengatasi membludaknya warga yang datang. Hal tersebut guna meminimalisasi dampak dari aktivitas penambangan tersebut.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati, karena tesktur tanah yang rawan longsor," Hendra mengakhiri.