Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Syamsuar mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar lahan. Hal ini menyusul masuknya musim kemarau menjelang Februari berakhir sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pemerintah Provinsi Riau juga akan melaksanakan rapat koordinasi kebakaran lahan pada Rabu, 15 Februari 2023, bersama pimpinan daerah di kabupaten/kota, termasuk Kapolda, Danrem, dan Kapolres, hingga Dandim.
Advertisement
Baca Juga
Syamsuar menjelaskan, kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kemarau ini sifatnya kering, tidak basah seperti tahun lalu sehingga rawan menimbulkan karhutla.
"Kemarau kering sering terjadi karhutla, itu tidak diharapkan, jangan sampai terjadi," kata Syamsuar, Selasa siang, 14 Februari 2023.
Seluruh kepala desa di Riau diminta bergerak cepat memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Jangan sampai saat membuka lahan atau membersihkan kebun menggunakan api untuk menghemat biaya.
Syamsuar tak ingin kejadian pada tahun 2019 terjadi setelah Riau berhasil menanggulangi kebakaran lahan hingga tahun 2022. Kala itu, kebakaran lahan menimbulkan kabut asap.
"Jangan sampai tahun 2023 hilang langit biru di Riau," ujar Syamsuar.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aktifkan Posko
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan sudah terdeteksi.
BPBD daerah diminta mengaktifkan kembali posko dan rutin berpatroli di daerah rawan. Kabupaten dan kota juga diminta menetapkan siaga karhutla, minimal 2 daerah, sebagai syarat penetapan siaga tingkat provinsi.
"Walaupun kebakaran skalanya kecil tapi itu sebagai alarm," kata Edy.
Berdasarkan data dari BPBD, ada 5 daerah yang terjadi kebakaran lahan, yaitu Kota Dumai 1 hektare, Bengkalis 3,58 hektare, Siak 0,1 hektare, Pekanbaru 6,5 hektare, dan Kampar 0,75 hektare.
Advertisement