Pengungsi Rohingya di Aceh Mulai Terserang Penyakit

Imigran Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar Kamis (16/2) mulai diserang berbagai penyakit

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 22:00 WIB
FOTO: 81 Pengungsi Rohingya Terdampar di Pulau Idaman Aceh
Etnis Rohingya beristirahat di pantai setelah kapal mereka terdampar di Pulau Idaman, Aceh Timur, Aceh, Jumat (4/6/2021). Jumlah pengungsi Rohingya yang berangkat dari Bangladesh menggunakan kapal tersebut sebanyak 90 orang, namun delapan orang meninggal. (AP Photo/Zik Maulana)

Liputan6.com, Aceh - Sejumlah imigran Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kemukiman Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar mulai diserang berbagai penyakit seperti demam, flu dan batuk. Mereka di penampungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) setempat.

"Ditemukan beberapa imigran Rohingya terjangkit penyakit demam, flu serta batuk, mengalami nyeri tulang dan diare," kata Kapolsek Krueng Raya Ipda Rolly Yuiza Away, di Aceh Besar, Sabtu, dikutip Antara.

Para imigrasi diketahui terserang penyakit tersebut berdasarkan hasil pengecekan kesehatan, serta swab antigen yang dilakukan Tim Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banda Aceh di tempat penampungan sementara UPT Dinas Sosial Aceh Besar di Desa Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Saat ini, kata Rolly, para imigran Rohingya tersebut langsung diberikan penanganan medis agar kesehatan mereka kembali membaik.

"Perlu dijelaskan, beberapa imigran yang sakit, saat ini ditangani tim di tempat penampungan sementara itu," ujarnya.

Ia menyebutkan imigran yang baru terdampar tersebut sebanyak 69 orang terdiri dari 30 orang laki-laki dewasa, 22 orang perempuan dewasa, enam orang anak serta sebelas orang balita. Mereka telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus swab antigen.

Rolly menyampaikan pengecekan kesehatan tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan mereka, dan berdasarkan hasil swab antigen, para imigran Rohingya ini dinyatakan terbebas dari COVID-19.

"Selain kesehatan, kami juga telah mengambil sidik jari mereka guna melengkapi identitas serta data para imigran Rohingya tersebut," kata Rolly.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya