Empat Data Gunung Merapi yang Kembali Semburkan Awan Panas Minggu Pagi

Arah luncuran awan panas ke barat daya atau menuju sungai Bebeng.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 12 Mar 2023, 12:01 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 11:58 WIB
Merapi
Kepulan asap Solfatara dari awan panas gunung Merapi pagi ini, Minggu (12/3/2023). Foto: liputan6.com/Edhie Prayitno Ige 

Liputan6.com, Magelang - Aktivitas gunung Merapi masih berlanjut hingga Minggu (12/3/2023) pagi. Pada pukul 07.56 terlihat luncuran awan panas ke arah barat daya atau ke sungai Bebeng.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan awan panas guguran masih muncul dan merupakan susulan aktivitas Sabtu, 11 Maret 2023 kemarin.

Meski demikian, aktivitas warga di kaki gunung Merapi, khususnya yang berada di wilayah kecamatan Dukun tetap berlangsung seperti biasa. Warga memahami bahwa arah luncuran awan panas tidak menuju ke pemukiman dan sawah atau kebun mereka.

Menurut Sumarjono, warga Tutup Duwur kecamatan Dukun yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak gunung, warga tetap siaga dan waspada.

"Kami juga mengikuti perkembangan laporan dari BPPTKG," katanya.

Ia mengaku tetap bekerja di sawahnya. Sesekali ia melihat ke arah gunung Merapi jika ada suara gemuruh.

Berikut lima fakta aktivitas gunung Merapi Minggu (12/3/2023) hingga berita ini ditulis.

1. Aktivitas awan panas guguran

BPPTKG mencatat ada 41 awan panas guguran yang keluar dari kawah Merapi, Sabtu, 11 Maret 2023 dengan jarak luncur maksimal 4 km ke barat daya.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menyebutkan bahwa luncuran itu adalah yang terbesar kedua setelah aktivitas di tanggal 27 Januari 2021.

"Pada tanggal tersebut, Merapi mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 52 kali. Suara guguran terdengar 4 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," kata Agus.

Selanjutnya, dalam pengamatan BPPTKG, Minggu 12 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB, terlihat Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas guguran 6 kali. Jarak luncur maksimal 2 km menuju barat daya.

Selain itu ada  tujuh kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,7 km ke barat daya.

2. Rentang amplitudo

Di aktivitas rentetan erupsi kemarin, 41 kali awan panas yang keluar berada di amplitudo 30-75 mm berdurasi 60,2-458,6 detik. Sementara pagi ini, APG tercatat di amplitudo 31-70 mm berdurasi 60,9-190 detik.

3. Status

Status Gunung Merapi, hingga kini, masih siaga, belum ada peningkatan status. Potensi bahaya saat ini, kata BPPTKG, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Di sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak

4. Cuaca

Pagi ini, secara meteorologi, cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16-20 °C, kelembaban udara 70-97 persen, dan tekanan udara 56,7-676 mmHg.

Secara visual, gunung terlihat jelas, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya