Hanya 5 KM dari Puncak Gunung Merapi, Daerah ini Terhindar dari Guguran Abu Vulkanik

Dusun Batu Ngisor adalah daerah paling atas tepat di baratnya Gunung Merapi, namun ketika dua kali erupsi besar dua hari ini daerah itu hanya dilewati abu vulkanik Merapi.

oleh Dewi Divianta diperbarui 13 Mar 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2023, 01:00 WIB
Daerah ini 5 KM di sisi Baratnya Gunung Merapi, Namun Dilewati Erupsi Abu Vulkanik
Daerah ini 5 KM di Sisi Baratnya Gunung Merapi, Namun Dilewati Erupsi Abu Vulkanik (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Magelang - Dusun Batur Ngisor, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang hanya berjarak 5 kilometer dari puncak tepat di sisi Gunung Merapi.

Namun muntahan erupsi abu vulkaniknya tidak berdampak pada daerah itu. Menariknya, daerah tersebut tidak dilewati erupsi Gunung Merapi.

Rupanya meski Gunung Merapi dalam dua hari terakhir ini menyemburkan erupsi berupa abu vulkanik, dampaknya hanya ke sebagian wilayah, khususnya Magelang yang dihujani abu vulkanik.

Arah anginnya itu adalah ke barat daya sehingga wilayah-wilayah yang bahkan di barat gunung tersebut malah hanya dilewati dan tidak terdampak semburan abu dari gunung berapi itu.

Jadi, wilayah Dusun Batur Ngisor dan sekitarnya tidak berdampak erupsi Gunung Merapi, tapi bisa menyaksikan dengan jelas ketika gunung itu erupsi.

Arief Muhammad adalah warga di Dukuh Batur Ngisor, ia menyebut daerah itu paling atas tepat di sisi barat gunung. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) Gunung Merapi sudah memuntahkan lebih dari 21 awan panas guguran mulai SSabtu hingga hari ini Minggu (13/3/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Arah Angin ke Barat Laut dan Utara

Genting Warga Dukun Baur Ngisor Aman dari Abu Vulkanik
Genting Warga Dukun Baur Ngisor Aman dari Abu Vulkanik (Dewi Divianta/Liputan6.com)

"Lewat aja abunya, padahal daerah kami paling atas sendiri 5 KM dari puncak merapi. Karena pas erupsi besar kemarin siang dan tadi pagi arah anginnya ke barat serong ke utara, sementara wilayah kami baratnya pas," kata Arief ketika bercerita dengan Liputan6.com.

Arief mengaku usai gunung itu erupsi ia berkeliling dan melihat wilayah yang banyak terdampak abu, dan ia sempat melihat wilayah Magelang kota dan sisi utara dari letak Gunung Merapi banyak rumah-rumah dan jalanan yang tertutupi abu vulkanik.

Meski gunung itu sudah erupsi berkali-kali namun warga desanya tidak ada yang mengungsi. Karena menurutnya Gunung Merapi pada dasarnya setiap hari erupsi. Namun, dalam dua hari ini gunung itu sudah erupsi dalam volume besar dan pekat abunya.

"Depan rumahku itu di atasnya warna merah agak pekat warnanya itu abu vulkanik yang erupsi tadi pagi," ucap Arief sambil menunjukkan satu foto yang diambilnya ketika Gunung Merapi erupsi di Minggu pagi.

Sementara itu, meski tempat tinggalnya hanya dilalui oleh semburan abu vulkanik, ia dan keluarganya sudah melakukan persiapan apabila Gunung Merapi semakin sering erupsi dalam volume besar.

"Udah biasa kalau erupsi, setiap hari juga erupsi. Tapi, kalau sudah agak berbahaya disuruh untuk mengungsi kami sudah siap. sekarang masih aktivitas biasa," ujar Arief.

Sementara itu, Arief yang sehari-hari bekerja sebagai operator alat berat di tambang pasir dari Gunung Merapi yang berada di Kota Magelang itu mengaku saat ini memilih libur, meski tempat kerjanya tersebut masih beroperasi normal. 

"Ini dari kemarin di rumah saja, tidak operasikan alat berat dulu. Biar aman terkendali dulu baru mulai lagi kerja. Mungkin besok baru mulai kerja lagi," ucapnya.


Masyarakat Diminta Waspada

Sementara itu, dalam rilis resmi, Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menyebut daerah terdampak abu vulkanik gunung setinggi 2.968 Mdpl itu adalah arah barat daya sebagian wilayah yang dilalui angin.

"Arah angin ke barat daya, jadi guguran abu cenderung mengikuti angin. dari laporan siang ini sudah 6 kali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik dengan jarak 1500-2500 meter," kata Hendra.

Ia menyebut potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas berada di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, sungai bedog, Krasak, Bebeng maksimal radius 7 km. 

Sementara, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. "Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tutur dia.

Hendra melanjutkan, wilayah yang aman dari guguran abu vulkanik yang tidak terlewati arah angin sejauh ini masih aman. Namun, ia meminta masyarakat agar tetap berhati-hati dan tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

"Abu yang ditiup angin di ketinggian kadang tidak menjangkau daerah atau desa yang terdekat. Hanya terlewati saja. Meski begitu masyarakat harus waspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya