Liputan6.com, Bangka - Kembung bertelur merupakan salah satu kuliner Bangka. Masyarakat Bangka juga biasa menyebut sajian ini dengan nama 'kembung betelok' karena sesuai dengan dialek lokal masyarakat setempat.
Sajian ini dulunya sering hadir di berbagai perhelatan besar. Namun, kini kehadiran hidangan tradisional ini sudah sangat langka dan hampir punah di Pulau Bangka.
Sekilas, sajian ini memang terlihat seperti olahan ikan kembung yang digoreng dengan 'telur' yang seolah-olah menonjol keluar. Namun, ternyata kembung bertelur hanya sebatas penamaan saja.
Advertisement
Baca Juga
Ikan yang digunakan sebagai bahan dasar memang ikan kembung, tetapi telur yang ada di bagian perutnya bukanlah telur sebenarnya. Telur buatan tersebut merupakan olahan daging ikan yang dihaluskan dan telah dibumbui.
Sebelum diolah, duri, tulang, dan daging ikan kembung dikeluarkan lebih dulu secara berhati-hati. Kemudian, daging ikan tersebut dihaluskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu, kocokan telur ayam, dan santan kental.
Kemudian, daging yang sudah dihaluskan dan dibumbui ini dimasukkan kembali secara hati-hati ke dalam kulit ikan kembung. Hal itu membuat ikan kembung kembali memiliki bentuk layaknya ikan kembung yang utuh.
Ikan tersebut kemudian digoreng dan disajikan dengan sambal blacan (sambal terasi). Terasi yang digunakan adalah terasi toboali yang dikenal kualitasnya.
Sajian ini terasa semakin nikmat dan mudah disantap karena bagian durinya telah dihilangkan terlebih dulu. Meski sudah mulai langka, kembung bertelur masih bisa ditemukan di beberapa tempat makan di pusat Kota Pangkalpinang.
Â
Penulis: Resla Aknaita Chak