Liputan6.com, Jakarta - PT Media Telekomunikasi Mandiri (MTM) meluncurkan Computer Security Incident Response Team (CSIRT), Rabu (31/5/2023). Peluncuran dilakukan bersamaan dengan launching MTM-CSIRT di Jakarta. MTM dengan dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk tim respon insiden keamanan siber sebagai antisipasi serta menjawab tantangan dari dampak perubahan teknologi saat ini yang semakin pesat.
MTM-CSIRT merupakan Tim Tanggap Insiden Siber yang berfungsi membantu meningkatkan keamanan, responsibilitas, dan aktif mencegah serta mendeteksi serangan siber. Setelah melalui berbagai proses, Media Telekomunikasi Mandiri mencatat dua prestasi dalam pembentukan tim CSIRT yang didukung oleh BSSN. Sebagai perusahaan swasta cybersecurity yang pertama registrasi CSIRT di Indonesia, MTM mampu menyelesaikan dengan waktu registrasi tercepat, hanya dalam waktu dua bulan.
“Dalam era digital yang sangat pesat ini ancaman siber yang semakin kompleks dan terorganisir, kehadiran CSIRT menjadi sangat krusial dalam melindungi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. MTM-CSIRT memiliki tugas menerima, meninjau, dan menanggapi laporan aktivitas insiden keamanan siber. dengan memberikan respons penanggulangan dan pemulihan yang efektif, serta mencegah terjadinya insiden siber di masa mendatang,” kata Nurul Kowim, Presiden Direktur MTM.
Advertisement
Lebih lanjut Nurul memberikan apresiasi terhadap kerja sama serta bantuan dari tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada pembentukan tim MTM-CSIRT.
Sementara itu Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas menyatakan bahwa pemerintah sangat memperhatikan aspek keamanan siber secara menyeluruh.
“BSSN, mewakili pemerintah Republik Indonesia, sangat memperhatikan aspek keamanan siber baik untuk pengguna Pemerintah, Korporasi, Ritel maupun masyarakat secara umum. Tidak dapat dipungkiri transformasi digital mendorong perilaku ekonomi masyarakat dan hal tersebut berdampak terhadap keamanan nasional," ujar Slamet.
Dalam menjaga keamanan ekonomi digital yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional, perlu adanya pengelolaan risiko yang baik dan sebagaimana dengan telah disahkan UU PDP (Perlindungan Data Pribadi) yang juga melengkapi UU ITE, maka ini menunjukkan tingkat keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat pada sisi negatif di ruang digital.
“Melalui pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber, PT Media Telekomunikasi Mandiri yang merupakan pelopor perusahaan swasta cybersecurity di Indonesia, diharapkan mampu menjadi mitra BSSN dalam meningkatkan kesadaran pentingnya literasi pengetahuan tentang keamanan siber dan menjawab tantangan-tantangan dalam mengelola risiko keamanan di Indonesia. MTM-CSIRT berfungsi untuk memperkuat keamanan siber dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan menangani ancaman keamanan dengan cepat dan efektif,” pungkasnya.
Baca Juga