Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin mengatakan, penurunan permukaan tanah menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir pesisir atau rob.
Hal ini, membuat permukaan laut menjadi lebih tinggi dari permukaan tanah.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Ika meminta agar warga yang tinggal di pesisir Jakarta menggunakan air dari Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya. Menurut dia, hal ini dapat menjadi salah satu solusi mencegah penurunan permukaan tanah semakin parah.
Advertisement
“Alangkah lebih baiknya tetap menggunakan dan memanfaatkan jaringan air bersih PAM, tidak menggunakan air tanah secara berlebihan," kata Ika kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Dia menjelaskan, penggunaan air tanah secara berlebihan menjadi faktor paling berdampak terhadap penurunan permukaan tanah di Jakarta. Terutama, kata dia di wilayah pesisir.
“Tapi sekarang kita bekerjasama dengan PD PAM, PD PAM itu sedang memperluas jaringan perpipaannya supaya untuk mengurangi penurunan muka air tanah itu, air bersihnya menggunakan pipa air PAM,” jelas Ika.
Oleh sebab itu, dia meminta warga Jakarta yang tinggal di wilayah pesisir, agar menggunakan air yang mengalir melalui pipa PAM. Pemprov, kata Ika, tak akan bisa bekerja sendiri tanpa bantuan dari warga.
“Ini bisa membantu mengurangi dari land subsidence, yang di mana kalau teman-teman main di wilayah pesisir utara, badan kita ini sudah di bawah muka air laut," ucapnya.
Disebabkan Fenomena Alam Bukan Curah Hujan
Banjir pesisir atau banjir rob belakangan ini membuat sejumlah wilayah di Jakarta terendam air dengan ketinggian hingga 100 centimeter (cm).
Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mengatakan, Rob terjadi bukan karena curah hujan yang tinggi. Namun, banjir di wilayah pesisir Jakarta ini disebabkan fenomena alam berupa fase bulan purnama.
Fenomena alam itu membuat pasang air laut mengalami peningkatan secara maksimum. Hasilnya, air laut mengalami pasang dan meluap ke daratan yang menyebabkan banjir Rob.
"Ini merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan pasang air laut. Saat pasang tinggi, terutama pada fase bulan purnama atau bulan baru, permukaan air laut naik dan bisa mencapai daratan rendah yang berada dekat dengan garis pantai," kata Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Ika Agustin Ningrum dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024).
Menurut Ika, pasang air laut dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari. Ketika bulan berada di titik purnama inilah yang kemudian dapat memicu banjir rob di wilayah pesisir pantai.
Advertisement
Durasinya Bervariasi
Ika bilang, durasi banjir rob yang terjadi dapat bervariasi. Hal ini tergantung beberapa faktor, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca.
Banjir rob biasanya berlangsung sekitar dua hingga enam jam saat pasang. Sehingga, untuk mengatasinya, Pemprov Jakarta mengoptimalkan penggunaan pompa untuk mengalirkan air ke laut, bahkan saat air tidak mampu mengalir secara gravitasi.
"Kondisi rob juga dipengaruhi faktor topografi wilayah. Di wilayah pesisir dengan permukaan tanah rendah atau di bawah permukaan laut, air rob bisa terperangkap lebih lama. Sehingga kami mengoptimalkan operasional pompa stasioner maupun mobile untuk dapat mengalirkan air dan optimalisasi saluran drainase agar air dapat mengalir dengan lancar," jelas Ika.