Berangkat Haji karena Sandal Kiai Hamid Pasuruan Hilang, Kisah Karomah Wali

Suatu hari ketika Kiai Hamid Pasuruan keluar dari masjid. Setelah selesai beribadah, beliau menyadari bahwa sandal miliknya hilang. Sebuah kejadian yang tampaknya biasa, namun membawa makna mendalam bagi siapa saja yang mendengarnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 17 Des 2024, 09:30 WIB
kiai hamid 1
Kiai Abdul Hamid Pasuruan (Nu Online)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah unik yang berhubungan dengan Kiai Hamid Pasuruan menjadi perbincangan hangat setelah diceritakan oleh sejumlah jemaah yang hadir di sekitar beliau. Kisah ini mengisahkan tentang karomah yang terjadi melalui sebuah kejadian sederhana namun sarat makna.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @Fakta_Bray, cerita ini dimulai pada suatu hari ketika Kiai Hamid Pasuruan keluar dari masjid. Setelah selesai beribadah, beliau menyadari bahwa sandal miliknya hilang. Sebuah kejadian yang tampaknya biasa, namun membawa makna mendalam bagi siapa saja yang mendengarnya.

Seorang jemaah yang kebetulan berada di lokasi bertanya mengenai hilangnya sandal Kiai Hamid. Mbah Hamid Pasuruan dengan tenang menjawab, "Sandal saya hilang." Meski demikian, beliau tidak tampak terganggu atau cemas. Keberanian dan ketenangannya menghadapi situasi tersebut menunjukkan sikap tawakal yang tinggi.

Tak lama setelah itu, seorang jemaah lain mendekat dan menawarkan sandal miliknya untuk dipakai oleh Kiai Hamid. Namun, Kiai Hamid menolak dengan cara yang bijak. "Alhamdulillah, ambil sandalmu di Makkah nanti ya," jawab Kiai Hamid sambil tersenyum, mengucapkan kata-kata yang membuat banyak orang terheran.

Perkataan Kiai Hamid tersebut ternyata tidak sekadar ucapan biasa. Setelah beberapa waktu berlalu, pemilik sandal yang ditawarkan kepada Kiai Hamid merasa bingung dengan ucapan tersebut.

Bagaimana mungkin sandal yang diberikan kepada Kiai Hamid bisa berhubungan dengan peristiwa di Makkah?

Tidak lama setelah kejadian tersebut, tamu yang tak dikenal datang ke rumah tetangga pemilik sandal, mencari rumah yang hendak dijual. Tak sampai 10 menit setelah tamu itu pergi, tetangganya datang dan menawarkan rumah yang sedang dijual karena kebutuhan mendesak.

Pemilik rumah pun menjawab, "Kebetulan tadi ada yang mencari rumah."

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dapat Komisi Buat Naik Haji

Ilustrasi haji, umrah, Makkah
Ilustrasi haji, umrah, Makkah. (Photo by Beris Creatives on Unsplash)

Penjualan rumah tersebut akhirnya membuahkan hasil yang tak terduga. Dari hasil penjualan rumah tersebut, pemiliknya mendapatkan komisi yang cukup besar. Komisi itu digunakan untuk mendaftar haji, sebuah kesempatan yang biasanya sulit dicapai oleh sebagian orang.

Setelah beberapa waktu berlalu, orang yang berhasil mendapatkan kesempatan untuk berhaji tersebut pun menjalani ibadah haji dengan penuh semangat. Dalam suatu perjalanan umrah di tanah suci, orang tersebut dikejutkan dengan pertemuan tak terduga dengan Kiai Hamid.

Ketika bertemu di Mekah, orang tersebut langsung mengenali Kiai Hamid dan berkata, "Ini sandalmu, saya kembalikan," sambil tersenyum. Ucapan tersebut mengingatkan kembali pada kata-kata Kiai Hamid sebelumnya yang mengatakan bahwa sandal tersebut akan kembali di Mekah.

Keajaiban dan karomah yang terjadi dalam peristiwa ini membuat banyak orang terheran. Kiai Hamid tidak hanya memberi kesan sebagai seorang yang bijak dalam menghadapi masalah sehari-hari, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

Karomah yang terjadi dalam peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Hal ini mengingatkan kita bahwa ada banyak cara Tuhan untuk memberikan rezeki dan membuka jalan bagi hamba-Nya, kadang melalui kejadian-kejadian yang tidak kita sangka-sangka.

Meskipun cerita ini berawal dari kehilangan sandal, namun berakhir dengan seseorang yang dapat berangkat haji, sebuah impian yang sangat berarti bagi umat Muslim. Kisah ini mengajarkan bahwa dalam setiap peristiwa, ada makna yang dalam dan mungkin saja membawa kebaikan di baliknya.

Karomah Kiai Hamid Luar Biasa

Ilustrasi sandal gunung
Ilustrasi sandal. (Gambar oleh Peggychoucair dari Pixabay)

Sebagian orang mungkin meragukan peristiwa yang terjadi, namun bagi mereka yang percaya pada karomah dan kekuasaan Tuhan, kejadian ini adalah bukti nyata akan kebesaran-Nya. Tuhan dapat memberikan kemudahan dalam berbagai cara yang tidak terduga, bahkan melalui hal-hal yang tampaknya sepele.

Cerita ini juga memberikan gambaran tentang keikhlasan dan tawakal. Kiai Hamid menunjukkan bagaimana seorang yang pasrah kepada Allah akan diberikan kemudahan dalam hidupnya, meskipun terkadang kita tidak memahami cara-cara Tuhan bekerja.

Pesan yang dapat diambil dari kisah ini adalah pentingnya untuk selalu bersikap sabar dan tawakal dalam menghadapi setiap ujian dan masalah hidup. Jangan pernah meremehkan kejadian-kejadian kecil, karena bisa jadi itu adalah pintu rezeki yang dibuka oleh Tuhan.

Kisah ini juga menunjukkan betapa besar pengaruh seorang pemimpin spiritual terhadap umatnya. Kiai Hamid bukan hanya memberi petuah yang bijak, tetapi juga membuktikan bahwa kebaikan hati dan doa yang tulus bisa membawa berkah yang luar biasa.

Bagi mereka yang mempercayai karomah, cerita ini menjadi pengingat bahwa Tuhan tidak pernah membatasi cara-Nya untuk menunjukkan kasih sayang dan pertolongan. Dengan keyakinan dan ketulusan, banyak jalan menuju kebaikan yang tak terduga.

Kisah ini juga mengingatkan kita untuk tidak terlalu terburu-buru dalam menilai suatu peristiwa. Terkadang, dalam ketenangan dan kesabaran, kita akan menemukan jawaban atas segala kebingungannya. Peristiwa seperti ini mengajarkan tentang pentingnya berserah diri kepada Tuhan.

Keajaiban ini mengajak kita untuk merenung lebih dalam tentang perjalanan spiritual kita masing-masing. Tak ada yang tidak mungkin jika kita benar-benar percaya dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan, seperti yang dicontohkan oleh Kiai Hamid dalam kisah yang penuh makna ini.

Dengan cerita seperti ini, kita diingatkan bahwa setiap langkah yang kita ambil, meskipun kecil, bisa menjadi bagian dari rencana besar Tuhan. Keikhlasan, doa, dan tawakal adalah kunci yang membuka pintu keberkahan yang tak terhitung jumlahnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya