Bassang, Bubur Jagung Khas Makassar yang Mulai Langka

Selain disantap untuk sarapan, bassang juga banyak dikonsumsi saat sore hari.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 08 Jun 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi Jagung
Ilustrasi jagung (dok. Pixabay.com/lukinIgor)

Liputan6.com, Makassar - Bubur menjadi salah satu menu andalan yang biasanya disantap saat sarapan. Beberapa wilayah di Indonesia juga memiliki sajian bubur khas yang sekaligus menjadi ciri khas daerahnya masing-masing, salah satunya Makassar.

Kuliner Makassar ini biasa disebut dengan bassang. Bassang merupakan bubur jagung yang dimasak bersama pasta kental dari tepung terigu.

Disebut juga dengan bubur jagung karena sajian ini memang menggunakan jagung pulut atau jagung ketan sebagai salah satu bahan dasarnya. Untuk membuatnya, biji-biji jagung harus dipipil terlebih dahulu kemudian direndam selama kurang lebih satu hari atau semalaman.

Selanjutnya, barulah biji-biji jagung tersbut dimasak dengan tepung dan bahan lainnya. Selain lezat, sajian ini juga cukup sehat dan mengenyangkan karena dibuat dari campuran tepung serta jagung sebagai sumber karbohidrat.

Sajian ini umumnya memiliki rasa yang gurih dan manis karena adanya tambahan garam dan gula saat proses memasak. Selain disantap untuk sarapan, bassang juga banyak dikonsumsi saat sore hari.

Sajian ini juga menjadi menu yang sangat pas disantap oleh orang yang sedang sakit atau tidak enak badan. Disantap saat hangat, bassang akan otomatis menghangatkan tubuh dan membuat tubuh cepat pulih.

Sayangnya, kini bassang sudah sulit ditemukan di Makassar, baik di rumah makan atau restoran. Namun, beberapa warung kecil di perkampungan masih ada yang menjajakan makanan ini dengan menggunakan sepeda, motor, atau membuka warung kecil di depan rumah.

Selain itu, kini bassang juga telah tersedia dalam bentuk instan. Bassang instan biasanya banyak diburu untuk dijadikan sebagai oleh-oleh khas Makassar.

(Resla Aknaita Chak)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya