Rindu Sosok Ibu, Warga Binaan Anak Tuangkan Isi Hati Lewat Puisi dari Balik Jeruji

Dari balik jeruji besi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Kalimantan Tengah (Kalteng), kerinduan sosok ibu dituangkan warga binaan anak SF lewat puisi.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 28 Jul 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 18:00 WIB
Puisi Andikpas
Foto: Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Palangka Raya - Dari balik jeruji besi, kerinduan sosok ibu dituangkan anak didik pemasyarakatan (andikpas) SF lewat puisi. Rasa penyesalannya akan masa lalu, dibayar lunas melalui syair merdu ini. Hal itu dilakukannya, sebagai langkah pertobatan untuk menjadi anak yang berbakti.

Puisi hasil gubahan tangannya yang berjudul Rindu Ibu mampu menyita perhatian para tamu undangan, ketika acara deklarasi anti kekerasan pada anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ratusan mata sekejap berhenti berkedip, saat menyaksikan penampilan anak SF. Mereka Terpukau mengenai makna, dari balik kalimat yang menyentuh dari anak lekaki yang bercita cita sebagai astronot ini.

"Ibu, mataku tak berarah, bukan karena aku kehilangan arah, namun aku anakmu, mencari sosokmu, kau selalu mendukungku, di saat tubuhku gemetar, seperti saat ini," ungkap anak SF, Rabu (26/7/2023).

Air matanya pun berlinang tak kuat menahan rindu saat bait demi bait diucapkan dari mulut anak lelaki asal Kabupaten Sukamara ini. Suaranya berubah, tersedu- sedu hingga turun beberapa oktaf saat menyebut kata ibu.

Tangis anak SF pun pecah seketika saat para tamu undangan memberikan pujian. Mereka terkesima oleh penampilannya. Walhasil, gemuruh tepuk tangan diberikan penonton sebagai kado termanis untuknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran Orang Tua

Anak SF pun bercerita, sebelum menjadi andikpas, dirinya memiliki hobi menulis. Syairnya yang tajam dan indah mampu menyihir para pembacanya. Menurutnya, ibu adalah sosok yang sangat berarti. Meskipun kerasnya dinding LPKA memisahkannya, namun anak SF percaya jika doa ibu mampu membuatnya kuat hingga hari ini.

"Bagi saya ibu adalah segala-galanya," pungkas anak SF.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kemenkumham) Kalteng Hendra Ekaputra mengatakan peran orang tua menjadi penting bagi andikpas. Dirinya menyarakan bagi orang tua untuk intens menjengguk anaknya di LPKA sebagai dukungan moril.

Sebab, menurutnya masa depan para andikpas masih panjang sehingga perlu dibangun rasa percaya diri bagi mereka. Hal itu sangat mungkin jika adanya dukungan orang tua dan orang yang disayangi.

"Jadi kami himbau kepada orang tua di luar sana, sering ditenggok lah anaknya. Karena dengan sering ditenggok mereka tidak merasa ditinggalkan," pungkas Hendra Ekaputra.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya