Nakhoda Kapal Tenggelam yang Sebabkan 15 Orang Tewas di Buton Tengah Jadi Tersangka

Nakhoda kapal tenggelam di Buton Tengah yang menyebabkan 15 meninggal dunia akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2023, 15:25 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2023, 15:25 WIB
Insiden Kapal Tenggelam di Buton Tengah Sultra Tewaskan 15 Orang Penumpang
Insiden Kapal Tenggelam di Buton Tengah Sultra Tewaskan 15 Orang Penumpang

Liputan6.com, Kendari - Nakhoda kapal tenggelam di Buton Tengah yang menyebabkan 15 meninggal dunia akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu di Kendari Jumat (28/7/2023) mengatakan, penanganan kasus tersebut berdasarkan dengan laporan model A yang ditangani Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Dit Polairud Polda Sultra.

"Untuk LP (laporan polisi) kita sudah buat tipe A dengan Nomor LP/A/06/VII/2023 SPKT Dit Polairud Polda Sultra tertanggal 25 Juli 2023," kata Faisal.

Faisal juga mengungkapkan bahwa tersangka tersebut merupakan motoris (nakhoda) kapal rakitan antar-desa berinisial S.

Peristiwa kapal tenggelam tersebut berawal pada Senin (24/7/2023) sekitar pukul 00.20 Wita yang disebabkan kelebihan muatan dan kapal yang tidak layak untuk digunakan berlayar.

"Bertempat di Teluk Banggai, antara Desa Lagili dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, telah terjadi tindak pidana pelayaran, yakni laka (kecelakaan) laut dan atau kesalahannya menyebabkan orang lain meninggal dunia, yang disebabkan kapasitas dengan menggunakan jenis perahu 'pincara' yang mengantar penumpang dari Desa Lakoruaa, Kecamatan Mawasangka Tengah menuju Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur," beber Faisal.

Dia menyebutkan bahwa kapal penyeberangan tersebut memuat sebanyak 69 orang penumpang, yang seharusnya yang bisa mengangkut sebanyak 20 orang penumpang.

"Jumlah penumpang ini sekitar 69 orang dengan rincian 66 orang warga Desa Lagili dan tiga orang dari Desa Wambuloli , dari sisi kelayakan sebenarnya perahunya ini tidak layak, ditambah lagi kelebihan muatan," sebutnya.

 

Pulang Sehabis Nonton Konser Hut Kabupaten Buton Tengah

Dia menuturkan bahwa para korban hendak pulang ke rumah masing-masing sehabis mengikuti kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buteng Ke-9 dengan menggunakan jasa perahu penyeberangan milik S.

"Ini para korban kebetulan ada acara perayaan HUT Buteng Ke-9. Jadi para korban ini berangkat ke Desa Lakorua karena acaranya di situ, terus kembali terjadilah kecelakaan ini," jelasnya.

Sebelumnya kapal penyeberangan antar-desa dilaporkan tenggelam di Teluk Banggai, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Senin (24/7/2023) sekitar pukul 00.20 Wita. Kapal mengangkut warga sehabis menonton konser Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Buton Tengah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya