Liputan6.com, Cilegon Peristiwa kebakaran Kapal Ferry KMP Mutiara Berkah memakan korban. Data sementara, ada tujuh penumpang yang menjadi korban kebakaran kapal KMP Mutiara Berkah 1.Â
Mereka menderita luka bakar hingga sesak nafas, akibat menghirup kepulan asap hitam pekat dari dalam kapal ferry itu.Â
Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Banten, kapal tersebut diketahui terbakar pada Rabu siang, sekitar pukul 10.50 wib.Â
Advertisement
Baca Juga
"Empat pasien sesak nafas dan sisanya luka bakar. Perlu di rujuk ke rumah sakit," ujar Isnayati, Kepala Puskesmas Pulomerak, Rabu (06/09/2023).
Dari tujuh korban luka bakar dan sesak nafas itu, ada yang akhirnya harus di rujuk ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM), untuk penanganan medis lebih lanjut.Â
Pasien yang di rujuk tersebut dua berasal dari Sumatera dan satu dari Banten. Diketahui, KMP Mutiara Rahmat hendak berlayar dari Pelabuhan Indah Kiyat di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten, menuju Pelabuhan Panjang, di Lampung.Â
Namun, belum sempat lepas sandar, kapal itu terbakar hebat. Bahkan hingga kini, masih dilakukan pemadaman.
RSKM
"Sampai saat pukul 16.00 wib, ada lima pasien yang dirujuk ke RSKM. Mereka berasal dari Palembang, Lampung, dan Tangerang," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Cilegon Ratih Purnamasari.
Penanganan korban kebakaran kapal Ferry KMP Mutiara Berkah 1 dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Puskesmas Pulomerak dan rumah sakit.Â
Begitupun pemeriksaan dan penanganan kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran kapal di Lebak Gede dilakukan bersama-sama.
"Kami sempat turun memeriksa kondisi masyarakat Lebak Gede, sebab ada laporan ada beberapa warga menderita sesak napas akibat kepulan asap kebakaran kapal. Sudah kita periksa dan kita tangani," jelasnya.
Advertisement