Cerita Delegasi Geopark Belitung Selamat dalam Gempa Dahsyat Maroko

Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, Provinsi Bangkan Belitung, MZ Hendra Caya mengemukakan bahwa delegasi Geopark Belitung, berhasil selamat dari musibah gempa bumi dahsyat yang terjadi di Marrakesh, Maroko

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2023, 15:12 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2023, 15:12 WIB
Pencarian Korban Gempa Maroko di Antara Puing Bangunan
Petugas penyelamat mencari korban selamat di rumah yang runtuh pasca gempa bumi Maroko di Moulay Brahim, provinsi Al Haouz, Sabtu (9/9/2023). (FADEL SENNA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, Provinsi Bangkan Belitung, MZ Hendra Caya mengemukakan bahwa delegasi Geopark Belitung, berhasil selamat dari musibah gempa bumi dahsyat yang terjadi di Marrakesh, Maroko pada, Jumat (8/9) lalu.

"Alhamdulillah, kami semua delegasi Indonesia, termasuk dari Belitung selamat dari musibah gempa bumi di Maroko. Saat ini dalam keadaan sehat walafiat," katanya ketika dihubungi ANTARA dari Tanjung Pandan, Ahad.

Menurut dia, keberadaan mereka di Maroko dalam rangka mengikuti "The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark" di Marrakesh, Maroko pada, 7-9 September.

Ia menjelaskan ombongan delegasi Geopark Belitung di antaranya adalah Bupati Belitung, Sahani Saleh dan Kepala Dinas Pariwisata Belitung, Annyta berhasil selamat dalam peristiwa gempa tersebut.

"Terima kasih atas doa dan perhatian seluruh masyarakat Belitung," ujarnya,dikutip Antara.

Ia menceritakan,gempa bumi tersebut terjadi pada, Jumat (8/9) pukul 23.15 waktu setempat. Saat itu, mereka sedang tidur di hotel Zalagh Kasbah, Marrakesh, Maroko.

Hotel tersebut diketahui berada dekat dengan titik pusat gempa saat itu.

"Pada saat itu kami sedang tertidur nyenyak, getarannya terasa sangat kencang," katanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tidur di Luar Hotel

Struktur bangunan runtuh akibat gempa Maroko terkini. (AP/Mosa'ab Elshamy)
Struktur bangunan runtuh akibat gempa Maroko terkini. (AP/Mosa'ab Elshamy)

Dikatakannya bahwa saat berlangsungnya gempa tersebut, para tamu hotel panik dan berhamburan ke luar hotel guna menyelamatkan diri.

Menurutnya, mereka terpaksa tidur di luar hotel guna mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

"Sampai pagi kami terpaksa tidur di luar hotel atau di depan kolam renang guna menghindari gempa susulan," katanya.

Ia menambahkan, meskipun sempat diwarnai gempa bumi kegiatan The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark" berjalan sesuai rencana.

"Acara The 10th Conference Internasional on UNESCO Global Geopark berjalan sesuai rencana. Kami saat ini masih menunggu rencana kepulangan," demikian MZ Hendra Caya​​​​​​​.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya